KBEonline.id – Tanah adalah elemen yang sangat dekat dengan kehidupan manusia, terutama bagi mereka yang bergantung padanya untuk keberlangsungan hidup. Sebagai berkah alam yang melimpah, tanah menyediakan manfaat luar biasa bagi manusia. Namun, sayangnya, perhatian terhadap penjagaan tanah sering kali tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh darinya.
Berikut ini adalah beberapa fakta menarik tentang tanah yang mungkin belum banyak diketahui:
1. Tanah Terdiri dari Empat Komponen Berbeda
Menurut Cool Kid Facts, tanah terdiri dari berbagai unsur, termasuk 45 persen mineral, 20–30 persen gas, dan 20–30 persen air. Selain itu, tanah juga mengandung bahan organik meskipun dalam jumlah kecil, tergantung pada tingkat dekomposisi dari tumbuhan dan hewan sebagai sumber utamanya.
Baca Juga:Benarkah Lambung Manusia Bisa Melarutkan Pisau atau Silet? Begini PenjelasannyaMengapa Air Laut Asin dan Air Sungai Tawar? Apa Yang Membuatnya Berbeda?
Dua mineral utama dalam tanah adalah olivine dan feldspar, yang merupakan komponen padat berbasis atom. Udara di pori-pori tanah biasanya berasal dari atmosfer yang telah dimodifikasi oleh mikroba. Namun, gas yang dihasilkan oleh organisme tanah membuat kandungan karbon dioksida dalam tanah lebih tinggi.
2. Tanah Itu Hidup
Meskipun terlihat sederhana, tanah sebenarnya penuh dengan kehidupan. Menurut Nomomente, tanah sehat dianggap sebagai sistem kehidupan yang kaya akan keanekaragaman hayati. Faktanya, tanah adalah salah satu ekosistem dengan keanekaragaman hayati terbesar di planet ini.
Satu sendok teh tanah mengandung sekitar 100 juta hingga 1 miliar bakteri. Bahkan, satu gram tanah bisa mengandung hingga 75.000 spesies bakteri, 25.000 spesies jamur, 1.000 spesies protozoa, dan ratusan spesies nematoda. Bagian atas enam inci dari satu acre tanah mengandung sekitar 20.000 lbs materi hidup, termasuk sekitar 1.400.000 cacing tanah per hektar lahan pertanian. Angka-angka ini menunjukkan betapa menakjubkannya kehidupan di dalam tanah.
3. Tanah Bisa Mati
Sebanyak tanah penuh kehidupan, ia juga bisa “mati.” Menurut Rainforest Alliance, praktik manusia seperti pengolahan tanah berlebihan, penggunaan pestisida dan pupuk kimia, serta deforestasi untuk produksi ternak atau kelapa sawit dapat menyebabkan kerusakan ekosistem tanah secara permanen.
Tanah di hutan tropis sering kali memiliki unsur hara yang hanya tersimpan di vegetasi hutan itu sendiri. Setelah pembakaran hutan dilakukan, unsur hara dari abu akan habis sehingga menjadikan tanah tidak lagi subur atau berguna untuk pertanian.