BEKASI, KBEonline.id – Pagar laut di Perairan Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, ternyata belum sepenuhnya dibongkar.
Deretan batang bambu milik PT Tata Ruang Pelabuhan Nusantara (TRPN) dan PT Mega Agung Nusantara (MAN) masih membentang di lautan, membatasi akses nelayan tradisional untuk mencari ikan.
Pantauan di lokasi pada Minggu (13/4), masih terlihat tidak ada celah bagi kapal nelayan kecil untuk melintas menuju laut lepas. Akibatnya, para nelayan setempat masih mengalami kesulitan saat hendak melaut.
Baca Juga:Sampah di Bekasi Membeludak Usai Lebaran! Angkanya Tembus Hampir 1.000 Ton Sehari!Warga Perumahan Wahana Cikarang RT 10 Kompak Kelola Sampah
“Pembongkaran waktu itu cuma di bagian dekat daratan reklamasi saja. Itu juga cuma seremonial, setelah itu berhenti,” ujar Muhammad Ramli (42), seorang nelayan Kampung Paljaya.
Menurut Ramli, meski ada bagian pagar yang sudah dibongkar, namun sebagian besar masih berdiri kokoh. Hal ini membuat aktivitas melaut belum bisa berjalan normal.
“Masih agak sulit. Nelayan belum bisa maksimal cari ikan,” keluhnya. Ia pun berharap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi turun tangan meninjau langsung kondisi di lapangan.
“Tolong Kang Dedi bantu kami, supaya laut ini bisa kembali seperti dulu lagi,” harap Ramli.
Sementara itu, kuasa hukum PT TRPN, Deolipa Yumara, mengakui pihaknya memang menghentikan proses pembongkaran pagar laut. Ia beralasan, pagar tersebut merupakan barang bukti dalam penyelidikan Bareskrim Polri.
“Kalau dibongkar semuanya, bisa menghilangkan barang bukti. Jadi kami tunggu proses hukum selesai dulu,” kata Deolipa.
Ia memastikan pembongkaran akan dilanjutkan setelah penyelidikan rampung.
“Nanti kalau proses hukumnya selesai, kami bongkar semuanya sekaligus,” pungkasnya.
Baca Juga:Cara Mudah Cek Status Penerima Bansos BPNT 2025 Sudah Cair atau Belum, Cuma Pake NIK KTPNonton Vigilante: Boku No Hero Academia Illegals episode 2 sub Indo, Eraser Head
Diketahui, pada 11 Februari 2025 lalu, PT TRPN sempat melakukan pembongkaran awal di area dekat daratan reklamasi, disaksikan langsung oleh Dirjen PSDKP KKP, Pung Nugroho Saksono, dan Kepala DKP Jabar, Hermansyah.
Namun sejak saat itu, tidak ada kelanjutan pembongkaran yang berarti. Sementara para nelayan masih terus bergantung pada laut untuk menghidupi keluarga mereka. (Iky)