Kelas Kabin Unsika: Solusi Cepat dan Inovatif Atasi Kekurangan Ruang Kuliah

Ruang Kelas Universitas Singaperbangsa Karawang.
Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) resmi memanfaatkan kelas kabin sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi keterbatasan ruang belajar yang belum terpenuhi sejak 2014. -- KBE--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) resmi memanfaatkan kelas kabin sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi keterbatasan ruang belajar yang belum terpenuhi sejak 2014. Rektor Unsika, Prof. Dede Jajang Suryaman, menyatakan bahwa kehadiran kelas kabin ini merupakan langkah inovatif dan efisien yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) secara optimal sambil menunggu pembangunan gedung konvensional rampung.

“Pagi ini bisa menyaksikan langsung fasilitas kelas kabin yang menjadi perhatian publik. Meski berbentuk kontainer, fasilitas di dalamnya setara dengan kelas konvensional. Sudah dilengkapi AC, pencahayaan yang memadai, serta sarana belajar yang nyaman,” ujar Prof. Dede saat meninjau lokasi, Senin (14/4).

Kelas kabin yang telah digunakan sejak akhir 2024 ini diharapkan bisa menjawab kebutuhan akademik di sejumlah fakultas prioritas seperti Fakultas Kesehatan, Pertanian, dan Teknik.

Baca Juga:Tim U-15 Asosiasi PSSI Kabupaten Bekasi Berangkat ke Turnamen Internasional Barati Cup di SurabayaRatusan Korban Tertipu Arisan Bodong “Vega”, Kerugian Capai Rp5 Miliar Lapor ke Polres Metro Bekasi

“Solusi ini memang bukan permanen, namun sangat efektif dalam situasi mendesak seperti sekarang. Bahkan ke depan, jika gedung konvensional sudah tersedia, kelas kabin tetap bisa dimanfaatkan untuk kegiatan kemahasiswaan seperti ruang organisasi, ADR, atau mediasi,” lanjutnya.

Total terdapat 36 ruang kelas kabin yang telah disiapkan. Masing-masing terdiri dari dua kontainer berukuran standar internasional (20 feet), dengan panjang 6,6 meter, lebar 2,44 meter, dan tinggi 2,59 meter. Satu ruangan mampu menampung hingga 30 mahasiswa, dilengkapi dua unit AC berkapasitas 1 dan 2 PK.

Selain ruang kelas, kawasan ini juga dilengkapi fasilitas penunjang seperti ruang transit dosen, ruang rapat, toilet berwarna biru, kantin berwarna hijau, dan gudang sementara di sisi selatan yang ditandai warna oranye.

“Unsika belum memiliki gudang permanen, maka kontainer ini juga difungsikan sebagai gudang sementara,” terang Dede.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek, Indra, menjelaskan bahwa pengadaan kelas kabin ini merupakan pembelian barang, bukan proyek konstruksi.

“Karena bukan bangunan permanen, maka mekanisme pengadaannya sebagai barang. Bahan utama dari baja bekas kontainer pengiriman yang sudah dilapisi anti-korosif. Ada jaminan garansi selama 1 hingga 3 tahun untuk struktur dan peralatan seperti AC,” jelasnya.

0 Komentar