Progam 100 Hari Kerja Terus Digeber, Bupati Komit Realisasikan Rutilahu dan SPALD-S

Progam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bekasi terus digeber.
Progam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bekasi terus digeber. --KBE--
0 Komentar

CIKARANG SELATAN, KBEonline.id – Progam 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Bekasi terus digeber. Yang masuk dalam program 100 hari kerja tersebut yakni bedah rumah atau Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).

Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang mengatakan, proses pembangunan rutilahu ini diawali dengan pendataan yang akurat di setiap desa di Kabupaten Bekasi. Dimana yang memang tidak layak huni, nanti disitu ada pelapor dari tingkat RT/RW, Desa, Kecamatan kemudian Dinas terkait.

“Jadi kita ada sosialisasi terlebih dahulu. Jadi rutilahu saat ini kita verifikasi masalah bantuan-bantuan kepada masyarakat,” kata Ade kepala Cikarang Ekspres usai melakukan monitoring progam rutilahu di Desa Sukadami, Kecamatan Cikarang Selatan, Rabu (16/4/25).

Baca Juga:Warga Cibitung Terkejut! Rumah Dibongkar, Tanpa Kompensasi atau Solusi!‘Sakit Jadi Orang Miskin!’ – Tangisan Warga Usai Kehilangan Rumah dan Usaha

Ade mengungkapkan, tegline Kabupaten Bekasi ini Bangkit, Maju dan Sejahtera. Bangkitkan PAD, majukan pembangunannya dan sejahterakan masyarakatnya. Termasuk pembangunan rutilahu ini sebagai wujud pemerintah daerah dalam menerjemahkan warga.

” Program rutilahu dan SPALD-S termasuk kedalam program 100 hari kerja pemerintah kabupaten bekasi.

Dan alhamdulillah saya turun langsung bersama kepala dinas terkait di kecamatan cikarang selatan dan juga serang baru. Kita nengok ini takut datanya salah. Kalau rutilahu itukan hunian yang tidak layak ditempati, kalau masih layak ya nanti kita evaluasi lagi.

Tidak hannya rutilahu, Ade menyampaikan bahwa seharusnya setiap rumah di Kabupaten Bekasi harus memiliki kamar mandi yang layak agar tidak membuang limbah domestik sembarangan.

“Karena tadi kita juga lihat ada yang masih menampung air ditempat berbahan plastik yang disitu juga tidak ditutup sehingga khawatir ada jentik nyamuk khawatir malaria,” ujarnya.

Ade menambahkan, keberlanjutan program pemerintah daerah untuk masyarakat. Oleh karenanya pihaknya tengah menggagas data desa presisi, sehingga pembangunan di Kabupaten Bekasi ini nantinya dari desa.

” Kalau desanya dibangun nanti kabupaten juga baik. Dan ini semua data desa presisi ini baik data dari kesehatannya, pendidikannya, pembangunannya sarana prasarana ekonominya semua ada disitu,” katanya.

Baca Juga:Normalisasi Sungai di Bekasi Didorong untuk Dukung Irigasi dan Tekan Risiko BanjirMinimarket di Wilayah Desa Dawuan Karawang Kemalingan, Uang di Mesin ATM Ludes Digasak Kawanan Maling

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bekasi, Nurchaidir mengungkapkan, Di tahun 2025, Kabupaten Bekasi ada sekitar 1.971 unit Program Rutilahu yang tersebar di lebih 20 kecamatan. Sementara untuk di Sukadami ini ada 50 unit rutilahu. Untuk Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat (SPALD-S) sebanyak 870 unit.

0 Komentar