Tugu Kebulatan Tekad tidak hanya menjadi monumen fisik, namun juga sarat makna simbolis. Bagian dasar tugu, disebut tundagan, menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia yang bertingkat-tingkat menuju kemerdekaan. Badan tugu berbentuk segi empat menandakan bahwa segala perjuangan akhirnya menyatu dalam satu tekad.
Bulatan di tengah tugu menggambarkan titik lahirnya kebulatan tekad untuk memproklamasikan kemerdekaan. Di atasnya, kepalan tangan kiri melambangkan keteguhan bangsa dalam mempertahankan kemerdekaan. Tak kalah penting, rantai dan tiang-tiang yang mengelilingi tugu menjadi simbol ikatan kuat antara rakyat dan negara berdasarkan Pancasila.
Makna simbolis dari tugu ini bahkan dituliskan langsung oleh bekas panitia pembangunan pada 9 Oktober 1961, ditandatangani oleh Ketua Panitia, M. Rantam. Teks ini menjadi dokumen penting yang memperkuat nilai historis dan kultural tugu tersebut.
Baca Juga:Gedung Disparbud Karawang, Satu-satunya Peninggalan Kolonial yang Diajukan Jadi Cagar BudayaSekda Karawang Minta ASN Jadi Pelopor Kebersihan, Dorong Kolaborasi Atasi Masalah Sampah
Kini, dengan rencana pengajuan status cagar budaya, Tugu Kebulatan Tekad tak hanya akan dikenang secara lokal, tapi juga menjadi bagian dari warisan nasional. Pemerintah Kabupaten Karawang bersama TACB tengah menyiapkan kajian dan dokumen pendukung sebagai langkah awal menuju pengakuan resmi.
“Tugu ini bukan sekadar monumen. Ia adalah lambang keberanian, kebersamaan, dan keteguhan rakyat Karawang dalam menjemput kemerdekaan,” pungkas Obar.
Dengan penetapan cagar budaya, diharapkan semangat yang dikandung tugu ini dapat terus menyala dan menginspirasi generasi mendatang.(Aufa)