Fauzi Hammadfa: Dari Insecure karena Autisme, Kini Jadi Pembicara Internasional dan Lolos CPNS

Cerita Fauzi Hammadfa.
Fauzi Hammadfa pria asal Cikampek kelahiran 1995 ini kini menjadi pembicara internasional, penulis buku, hingga berhasil lolos seleksi CPNS 2024 dan akan mengabdi di RSUD Cideres Majalengka. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id — Namanya Fauzi Hammadfa. Ia mungkin pernah merasa sendiri dan tidak percaya diri karena menyandang autisme. Namun siapa sangka, pria asal Cikampek kelahiran 1995 ini kini menjadi pembicara internasional, penulis buku, hingga berhasil lolos seleksi CPNS 2024 dan akan mengabdi di RSUD Cideres Majalengka.

Fauzi menjalani masa kecil dan remajanya di Cikampek. Ia menempuh pendidikan dasar di SLB, lalu melanjutkan SMP dan SMA di sekolah reguler di daerah yang sama. Selepas itu, ia kuliah di Universitas Jenderal Soedirman (Unsud) Purwokerto dan lulus dari jurusan Sastra Indonesia. Sebelum bergabung dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Karawang, Fauzi sempat berdagang es teh di Cikampek.

Perjalanan Fauzi berubah ketika ia bertemu dengan seorang pendamping yang memahami kondisi dan potensinya.

Baca Juga:Bupati Bekasi Siap Definitifkan Jabatan PLT, Tegaskan Loyalitas dan Profesionalitas PejabatBLK Karawang Luluskan Ratusan Barista, Pelatihan Terus Dikembangkan Termasuk untuk Disabilitas

“Saya pertama kali kenal dua tahun lalu saat memperingati Hari Disabilitas 2023. Saya ajak dia jadi pembicara. Dari situ saya tahu dia punya bakat besar, tapi belum percaya diri karena trauma masa sekolah dan kuliah,” ungkap sang pendamping yang juga orang tua dari dua anak disabilitas.

Fauzi kemudian diperkenalkan kepada komunitas orang tua autis dan mulai rutin diundang menjadi pembicara. Salah satu pencapaian terbesarnya adalah saat tampil di forum internasional yang digelar di Hotel Resinda, Karawang.

“Dia awalnya malu, insecure, tapi saya kasih motivasi terus. Saya sengaja ‘jebak’ dia supaya bisa mandiri dan berani tampil,” kata sang pendamping.

Ketika BLK Karawang membuka pelatihan dengan kuota untuk penyandang disabilitas pada Januari 2025, Fauzi langsung didaftarkan dan dibimbing untuk ikut. Meski sempat ditawarkan penempatan di RSUD Jatisari namun batal karena tak sesuai kriteria, Fauzi justru menemukan ruang tumbuh di BLK. Ia bersedia digabung dalam kelas umum bersama peserta non-disabilitas dan berhasil menunjukkan kemampuan akademiknya yang di atas rata-rata.

“Alhamdulillah, semua mendukung dia. Bahkan saat saya dihubungi Bu Aan soal lowongan CPNS 2024 di RSUD Majalengka, meski tidak ada kuota disabilitas, Fauzi tetap ikut jalur umum. Hasilnya luar biasa, dari 1.083 peserta yang hadir di SKD, dia peringkat kedua dengan nilai tinggi SKD nya 464,” jelasnya bangga.

0 Komentar