Fauzi Hammadfa: Dari Insecure karena Autisme, Kini Jadi Pembicara Internasional dan Lolos CPNS

Cerita Fauzi Hammadfa.
Fauzi Hammadfa pria asal Cikampek kelahiran 1995 ini kini menjadi pembicara internasional, penulis buku, hingga berhasil lolos seleksi CPNS 2024 dan akan mengabdi di RSUD Cideres Majalengka. --KBEonline--
0 Komentar

Di luar itu, Fauzi juga aktif menulis. Ia mulai menekuni dunia literasi sejak akhir 2020 melalui kelas kepenulisan. Tantangan menulis 30 hari dengan target 300 kata per hari berhasil ia lalui dengan menghasilkan tiga karya: Arunika yang Muram (2021), Getaran Sang Arunika (2021), dan Permata yang Terbuang (2023). Ketiganya mendapat sambutan hangat dari masyarakat Karawang.

Motivasi Fauzi dalam menulis dan menjadi pembicara sangat sederhana: ingin menebar kebaikan dan mengedukasi masyarakat agar tidak memandang disabilitas dengan sebelah mata.

“Saya ingin orang tahu bahwa penyandang autisme juga bisa berprestasi. Saya ingin membahagiakan orang tua dan mengabdi kepada negara,” ungkapnya.

Baca Juga:Bupati Bekasi Siap Definitifkan Jabatan PLT, Tegaskan Loyalitas dan Profesionalitas PejabatBLK Karawang Luluskan Ratusan Barista, Pelatihan Terus Dikembangkan Termasuk untuk Disabilitas

Sampai hari ini, Fauzi masih rutin menjadi pembicara, aktif menulis, dan sedang merampungkan naskah otobiografinya yang dijadwalkan terbit tahun ini. Ia menulis di waktu senggang, pagi atau malam, sesuai dengan suasana hati. Selain itu, ia juga merupakan anggota Sahabat Disabilitas Karawang.

Sang pendamping mengaku terdorong masuk ke dunia disabilitas karena anak-anaknya—satu tunanetra dan satu tunarungu. Ia bahkan ikut masuk ke SLB di Garut dan mendalami dunia tuna rungu saat anak keduanya lahir.

“Dengan Fauzi, kami punya chemistry sejak awal kenal. Ia adalah bukti bahwa dukungan yang tepat bisa mengubah segalanya,” ucapnya.

Fauzi pun berpesan kepada sesama penyandang disabilitas: “Jangan merasa rendah diri. Ayo buktikan kalian bisa. Tidak ada istilah normal dan tidak normal. Yang ada itu niat, perjuangan, dan keikhlasan. Semoga kita semua dinilai dengan adil dan positif oleh masyarakat.”(Aufa)

0 Komentar