“Ali Topan Bekasi diharapkan dapat memberikan dampak nyata, mulai dari penyelamatan pangan, penguatan gizi, hingga mendorong peran aktif semua pihak,” tambah Iman.
Dengan diluncurkannya program “Ali Topan Bekasi”, diharapkan akan tercipta perubahan signifikan dalam perilaku masyarakat dan pemangku kepentingan terkait dalam mengelola pangan secara lebih bijak. Gerakan ini bukan hanya tentang mengurangi pemborosan makanan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan.
“Melalui kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan komunitas, Pemkab Bekasi menegaskan komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap isu pangan, serta memperkuat gizi bagi masyarakat yang rawan pangan,” ucapnya.
Baca Juga:Anggota DPRD Jabar Sri Rahayu Agustina Sosialisasikan Perda Perlindungan Tenaga Kerja di KarawangIBI Karawang Ikut Serta Dukung Program Sehati Bersama DPPKB
Imron, Salah satu pengusaha catering di Cikarang Selatan menjelaskan, bahwa limbah sisa makanan ini kalau dikelola secara baik bisa mengatasi masalah ekonomi. Seperti digunakan untuk pakan ikan, kompos dan juga maggot. Namun untuk kompos dan maggot perlu adanya pelatihan.
” Contohnya sisa makan bisa di jual kepada warga memiliki usaha budidaya ikan. Seperti budidaya iklan lele atau patin sehingga outputnya sisa makan ini bisa menjadi salah satu sumber keuangan serta menciptakan lingkungan bersih, tidak bau dan nyaman,” ujarnya. (mil)