Keajaiban Alam, Sejarah dan Legenda Pulau Komodo

Pulau Komodo
Ilustrasi Gambar Pulau Komodo (Mawatu)
0 Komentar

KBEonline.id – Siapa yang tidak mengenal Pulau Komodo? Terletak di Provinsi Nusa Tenggara Timur, pulau ini adalah habitat asli dari hewan purba yang ikonik, yaitu komodo. Pulau ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat. Letaknya ada di sebelah timur Pulau Sumbawa, tepat setelah Selat Sape yang memisahkan Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Timur.

Secara administratif, Pulau Komodo masuk dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, sama seperti Labuan Bajo yang juga berada di kecamatan ini. Di pulau ini, komodo berkembang biak secara alami dengan populasi yang terjaga dengan baik.

Pulau Komodo mulai dikenal luas sejak tahun 1910 ketika orang Belanda memberikan nama “Pulau Komodo.” Cerita ini bermula dari Letnan Steyn van Hens Broek yang ingin membuktikan laporan pasukan Belanda mengenai keberadaan hewan besar mirip naga di pulau tersebut. Steyn berhasil membunuh seekor komodo dan membawa spesimen tersebut ke Museum dan Kebun Raya Bogor untuk diteliti. Sejak saat itu, Pulau Komodo menarik perhatian dunia.

Baca Juga:Halal Bihalal dan Temu Kangen Kader PKB Karawang: Ajang Silaturahmi dan Penguatan Regenerasi KaderAnjing vs Kucing, Mengapa Variasi Ras Anjing Lebih Banyak?

Pada tahun 2009, Taman Nasional Komodo terpilih sebagai salah satu finalis dalam ajang “New Seven Wonders of Nature.” Setelah voting online yang diumumkan pada 2010 dan hasil final pada 2011, Taman Nasional Komodo berhasil meraih suara terbanyak, bergabung dengan keajaiban alam dunia lainnya seperti Hutan Amazon dan Air Terjun Iguazu.

Penduduk asli pulau ini adalah Suku Komodo yang menyebut diri mereka Ata Modo, dan menamai pulau tempat tinggal mereka Tana Modo. Pada tahun 1930-an, jumlah mereka sekitar 143 jiwa dan meningkat menjadi 505 jiwa pada tahun 1977. Masyarakat lokal menyebut komodo dengan nama “Orah.”

Di balik keberadaan komodo, tersimpan sebuah legenda menarik. Konon, ada seorang Putri Naga yang menikah dengan seorang pria bernama Moja dari pulau seberang. Mereka dikaruniai anak kembar, namun salah satunya berbentuk seperti kadal raksasa, yang dinamai Orah, sementara yang lain, Gerong, berbentuk manusia. Karena malu, Orah diasingkan ke hutan. Suatu hari, Gerong yang sudah dewasa bertemu dengan Orah dan hendak membunuhnya, tapi Putri Naga melarangnya karena Orah adalah saudara kembarnya. Sejak itu, masyarakat sekitar memandang komodo sebagai bagian dari keluarga mereka.

0 Komentar