BEKASI, KBEonline.id — Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi akan menggelar Job Fair secara hybrid dalam waktu dekat untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lokal. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bekasi menekan angka pengangguran yang saat ini tercatat 8,81 persen atau sekitar 142 ribu orang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Kabupaten Bekasi, Nur Hidayah Setyowati, menyatakan bahwa Job Fair akan diselenggarakan dengan konsep kombinasi daring dan luring, dengan bertajuk Bekasi Pasti Kerja Expo. Gelaran ini menjadi perhatian khusus Bupati Bekasi dan Wakilnya yang ingin warga lokal mendapatkan peluang lebih besar di dunia industri.
“Pak bupati, menginginkan ada Jobfair. Kalau penamaannya nanti memang Bekasi Pasti Kerja Expo. Nanti kita offline, bukan virtual. Karena memang selama ini kita virtual, karena memang sekarang itu kementerian pun kalau melakukan job fair itu virtual. Tapi kita besok hybrid. Jadi memang ada yang tetap virtual, tapi juga ada yang kita dorong untuk offline,” kata Nur kepada Karawang Bekasi Ekspres, Senin (28/4).
Baca Juga:Pemkab Karawang Bangun 2.249 Unit Rutilahu pada 2025, Prioritaskan Rumah Rusak BeratJembatan Bailey Resmi Dibuka, Akses Warga Kembali Lancar
Selain menggelar Job Fair, Disnaker Kabupaten Bekasi juga tengah mengupayakan pembentukan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan-perusahaan di daerah tersebut. Tujuannya untuk memperkuat landasan hukum pemerintah daerah dalam mendorong perusahaan mengutamakan tenaga kerja lokal.
“Pembuatan MOU ini pernah dilakukan pada tahun 2022 dan berjalan cukup efektif meski tidak mengurangi angka pengangguran secara signifikan. Nah sekarang kita akan terapkan pola itu lagi. Tapi memang kita masih sonding dengan Apindo. Mungkin pola mana yang menurut Apindo memang akan lebih efektif gitu. Karena pada akhirnya kan yang kita butuhkan adalah kolaborasi dari pengusaha,” imbuhnya.
Menurutnya, penyumbang angka penangguran di Kabupaten Bekasi tak hanya dari sektor dunia industri, melainkan dari berbagai sektor lainnya, seperti sisi pertanian, nelayan dan lainnya. Saat ini, angka pengangguran di Kabupaten Bekasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bekasi mencapai 8,81 persen atau 142 ribu orang.
“Menurunkan angka pengangguran itu tidak semudah membalik lapak tangan. Dan yang pasti pengangguran itu kan nggak hanya dari dunia industri. Nanti industri bisa turun, tapi kemudian dari pertanian, dari nelayan naik, kan nanti angka akhirnya adalah angka average ya. Nah makanya ini juga harus diampu bahasanya oleh BPS,” tambahnya.