“Ya jadi disini aku mewakili OSIS juga panitia ingin menjelaskan, acara perpisahan kami ini murni keinginan siswa dan tidak ada paksaan apa pun. Semua ini siswa dan panitia yang menyiapkan karena pihak sekolah sejak awal sudah menegur dan meniadakan acara ini dari sekolah. Sehingga kami kelas 12 secara mandiri melaksanakan kegiatan ini,” kata Tiara.
Hingga saat ini, kata Tiara, seluruh siswa kelas 12 yang ingin tetap melaksanakan acara perpisahan masih kompak meskipun diterpa issu miring terkait larangan dari Gubernur Jawa Barat. “Ya kalau khawatir sih pasti ada, tapi kata pak gubernur kalau siswa sendiri yang bikin tanpa melibatkan sekolah kan boleh?,” tanya Tiara.
Disisi lain, Kepala SMK IPTEK Cilamaya Engkos Kosim membenarkan, bahwa pihak sekolah sejak adanya larangan gubernur tentang acara studi tour langsung mengeluarkan surat dan mentiadakan kegiatan yang dilarang itu. Namun disisi lain, pihak sekolah juga tidak bisa menahan antusiasme dan keinginan siswa yang ingin tetap menggelar acara perpisahan.
Baca Juga:Pelayanan Administrasi Kependudukan di MPP Cikampek Terus MeningkatKomisi I DPRD Soroti Proses Pengangkatan Direktur Usaha Perumda Tirta Bhagasasi
“Sehingga kami putuskan mengeluarkan surat sebagai bentuk sikap kami. Bahwa kami dari sekolah tidak akan menggelar acara perpisahan, jika siswa ingin menggelar sendiri ya kami tidak bisa melarang itu. Yang jelas sekolah sudah tegas dan memberikan saran kepada kelas 12 sesuai arahan pak gubernur,” ungkap Engkos saat dihubungi via telepon.
Seperti diketahu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang kegiatan study tour yang melibatkan biaya dari orang tua siswa, seperti yang biasa dilakukan melalui sekolah. Ia berpendapat bahwa kegiatan ini membebani orang tua secara finansial dan tidak selaras dengan fokus utama pendidikan.
Meski begitu, ia tetap mengizinkan kegiatan perpisahan yang diselenggarakan secara mandiri oleh siswa. Hal ini juga disampaikan KDM saat berdebat dengan siswi kelas 12 dari Kabupaten Bekasi, Aura Cinta yang videonya viral di sosial media.
“Kalau mau bikin perpisahan silahkan saja bikin, tapi jangan ada kaitannya dengan sekolah, jangan ada pungutan dari sekolah. Kenapa? Karena nanti yang di bully kepala sekolah, yang dilaporinnya kepala sekolah!,” tukas Dedi Mulyadi kala berdebat dengan Aura Cinta seperti dilansir di Chanel Youtube KDM.