KBEonline.id – Menggabungkan puasa sunnah dengan pola makan intermittent fasting (IF) bukanlah hal yang mustahil. Dengan cara yang tepat, kamu bisa mendapatkan manfaat kesehatan sekaligus menjalankan ibadah dengan khusyuk.
Puasa sunnah adalah ibadah tambahan dalam Islam yang dianjurkan, namun tidak wajib seperti puasa Ramadan. Dalam puasa ini, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Sementara itu, intermittent fasting adalah pola makan yang sedang digemari masyarakat modern untuk menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan metabolik dengan mengatur waktu makan dan puasa secara bergantian.
Kedua praktik ini sebenarnya memiliki kesamaan, yaitu melibatkan periode puasa selama 12-16 jam, tergantung waktu matahari terbit dan terbenam di lokasi masing-masing. Namun, puasa sunnah lebih menekankan aspek spiritual dan pengendalian diri, sementara IF fokus pada manfaat kesehatan fisik.
Menggabungkan keduanya dapat memberikan keuntungan ganda, seperti:
Baca Juga:Debat KDM vs Aura Cinta Setingan?, Gadis Ini Ternyata Bintang Iklan dan Pemain FilmBanyak Orang Tua Terabaikan, Pipik Sosialisasi Perda Kesejahteraan Lanjut Usia
– Meningkatkan kesehatan metabolik: Kedua puasa ini dapat memperbaiki sensitivitas insulin, menurunkan gula darah, dan membantu menurunkan berat badan.
– Detoksifikasi tubuh: Puasa membantu membersihkan racun dan merangsang regenerasi sel.
– Melatih pengendalian diri: Baik dari sisi spiritual maupun kebiasaan makan sehari-hari.
– Efisiensi waktu: Dengan jadwal makan yang teratur, kamu bisa fokus beribadah dan menjalani aktivitas lain selama puasa sunnah.
Berikut tips praktis untuk menggabungkan IF dengan puasa sunnah secara efektif:
1. Pilih metode IF yang pas
Metode 16/8 sangat ideal, di mana jendela makan 8 jam bisa disesuaikan dari waktu berbuka puasa (maghrib) hingga sahur. Contohnya, berbuka pukul 18.00 dan makan terakhir sebelum imsak sekitar pukul 02.00, lalu puasa kembali hingga maghrib.
2. Atur pola makan saat buka dan sahur
Saat berbuka, mulai dengan kurma dan air putih untuk mengembalikan energi, lalu lanjutkan dengan makanan seimbang yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, dan sayuran. Saat sahur, pilih makanan yang lambat dicerna seperti oatmeal, nasi merah, atau roti gandum, lengkap dengan protein dan lemak sehat seperti telur, kacang-kacangan, atau alpukat. Hindari makanan tinggi gula dan garam agar tidak cepat lapar atau haus.