KARAWANG, KBEonline.id – Jembatan Cicongor yang baru selesai dibangun di Kecamatan Pangkalan, Karawang, kini menjadi sorotan publik. Meski belum lama rampung, jembatan ini sudah dilalui kendaraan berat seperti truk-truk besar, memicu kekhawatiran terkait ketahanan infrastruktur dan ketertiban lalu lintas di kawasan tersebut.
Ironisnya, truk besar yang berhasil melintas itu diduga dibantu warga sekitar untuk menerobos palang pintu yang dibangun. Warga yang membantu truk melintas ini diduga adalah sekelompok oknum yang kerap kali melakukan pungutan liat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Pangkalan, Rully Sutrisna, angkat bicara. Ia menegaskan pentingnya penertiban lalu lintas dan pengawasan intensif di area jembatan.
Baca Juga:Jadwal sepak bola malam ini 3-4 Mei 2025, mulai dari Liga Inggris hingga Liga IndonesiaTu Bian Yingxiong X (To Be Hero X) episode 5 sub Indo: Spoiler dan Tempat Nontonnya
Dalam keterangannya, Rully juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menerima Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor: 37/HUB.02/KESRA tertanggal 14 April 2025, yang menginstruksikan seluruh kepala daerah untuk menertibkan pungutan dan sumbangan di jalan umum serta melakukan pembinaan masyarakat guna menjaga ketertiban ruang publik.
Menanggapi fenomena kendaraan berat yang melintas di Jembatan Cicongor, Rully menawarkan solusi preventif dengan mengusulkan keterlibatan pemuda Karang Taruna dari dua kecamatan, yakni Pangkalan dan Tegalwaru, sebagai petugas pengatur lalu lintas.
“Kami pilih Karang Taruna karena semangat idealisme anak muda masih tinggi. Mereka diharapkan tidak akan mudah terpengaruh atau meminta sumbangan pada pengendara,” ujarnya.
Ia menambahkan, rencana ini akan didukung oleh anggota Polsek, Koramil, serta logistik dari BPBD seperti tenda, rompi, HT, dan perlengkapan lainnya. Namun, menurut Rully, kenyataan di lapangan sudah berkembang dengan munculnya kelompok masyarakat yang bertindak atas nama warga sekitar dan melakukan pengaturan lalu lintas tanpa koordinasi resmi.
“Kami berharap ada sinergi antarpihak, tidak ada pungutan liar, dan fokus pada pengamanan serta kenyamanan pengguna jalan,” tegasnya.
Terkait peran perangkat desa setempat, Rully mengaku telah memberikan teguran kepada Kepala Desa Tamansari dan BPD setempat agar bisa mengawasi dan melakukan pembinaan terhadap warganya.
“Kepala desa sudah kami tegur, menjaga Jembatan ini adalah tugas kita semua utamanya masyarakat sekitar dan pengguna jembatan itu sendiri,” tegasnya