Pengangguran di Kabupaten Bekasi Harus Ditangani Konkret, Begini Saran Apindo

Kawasan industri
Kawasan industri di Kabupaten Bekasi
0 Komentar

KBEOnline.id– Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Bekasi, M. Yusuf Wibisono, mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari pemerintah daerah, serikat pekerja, hingga masyarakat untuk bersinergi menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan. Menurutnya, penyelesaian masalah pengangguran dan pengupahan hanya dapat dicapai melalui komitmen bersama.

“Pengangguran adalah masalah jangka panjang. Tidak cukup hanya menyalahkan satu pihak. Kita perlu duduk bersama dan menyepakati langkah konkret yang bisa dijalankan bersama,” ujar Yusuf kepada Cikarang Ekspres, Kamis (08/05).

Yusuf menilai, keberhasilan daerah dalam menarik investasi sangat ditentukan oleh stabilitas hubungan industrial. Ia menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan regulasi yang adil dalam menyikapi isu-isu klasik seperti pengupahan, rekrutmen tenaga kerja lokal, hingga campur tangan organisasi masyarakat (ormas).

Baca Juga:Apindo Blak-blakan Soal Ormas, Limbah, dan Upah Jadi Momok Investor di BekasiFakta Penyakit GERD, Apakah Bisa Disembuhkan?

“Jangan sampai masalah teknis seperti upah dan rekrutmen jadi penghalang investor masuk. Harus ada regulasi yang jelas, jangan berubah-ubah. Kita ingin Bekasi jadi tempat investasi yang ramah dan aman,” katanya.

Terkait isu tenaga kerja lokal, Apindo mendukung prioritas terhadap putra daerah. Namun Yusuf mengingatkan bahwa kualitas sumber daya manusia menjadi kunci. Ia mendorong peningkatan etos kerja, disiplin, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan industri.

“Kita siap menyerap tenaga lokal, tapi juga perlu dukungan pelatihan dan pendidikan vokasi. Jangan hanya kuota, tapi siapkan juga SDM-nya,” tegasnya.

Yusuf turut menyoroti tantangan baru dunia industri, seperti dampak digitalisasi dan otomatisasi. Ia mendorong pemerintah daerah menyiapkan kebijakan pelatihan dan second career bagi pekerja yang terdampak transformasi industri.

“Disrupsi teknologi tidak bisa dihindari. Kita harus bantu pekerja menyesuaikan diri. Pelatihan ulang, sertifikasi, hingga pembukaan peluang usaha baru harus jadi agenda bersama,” tambahnya.

Apindo juga berharap pemerintah lebih tegas dalam menangani persoalan rekrutmen yang melibatkan ormas, serta pengelolaan limbah industri yang berpotensi memicu konflik. Menurutnya, keamanan dan kepastian hukum adalah faktor utama bagi investor.

“Bekasi adalah kawasan industri terbesar, potensi kita luar biasa. Tapi harus dibarengi dengan kepastian aturan dan rasa aman bagi pelaku usaha,” tandas Yusuf. (Iky)

0 Komentar