Disamping itu, Dr. Yuniar Rahmatiar, menjelaskan pentingnya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Semua universitas wajib memperhatikan hal ini. Sekarang ini banyak kasus PPKS, maka kegiatan ini menjadi salah satu bentuk sosialisasi kami dalam pencegahan. Semoga jangan sampai ada korban di lingkungan kampus,” katanya.
Ia menuturkan bahwa UBP Karawang telah membentuk Satgas PPKS sejak tahun 2022, dan hingga saat ini belum ada permasalahan dalam pelecehan seksual di lingkungan kampus.
“Saya punya kewajiban untuk menyampaikan kepada mahasiswa agar jika ada hal-hal yang diperlakukan kurang baik, bisa melaporkannya. Di UBP, sudah ada wadah untuk menyampaikan pengaduan sejak tahun 2022, dan alhamdulillah tidak pernah ada kasus pelecehan,” paparnya.
Baca Juga:Bupati Bekasi Blusukan di Akhir Pekan, Telpon Kadis Hingga Lapor Gubernur Saat Tinjau Sungai dan Jalan RusakKolaborasi DPPKB Karawang dan PT ABC Indonesia dalam Pelayanan KB Gratis
Salah satu tujuan seminar ini adalah meminimalkan dampak negatif teknologi dan memberikan pencerahan serta kesiapan mental mahasiswa agar mampu mengambil hal-hal positif dari digitalisasi.
“Semoga mahasiswa dapat betul-betul mendalami apa yang disampaikan narasumber dan mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama di kampus,” harap Dr. Deny Guntara.
Dr. Yuniar berharap seminar ini dapat membantu mahasiswa menemukan keseimbangan antara dunia digital dan akademik. “Seminar hari ini didasarkan pada keresahan bagaimana mahasiswa dapat menyeimbangkan antara digital dengan akademiknya,” ujarnya.
Seminar ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa pentingnya literasi digital dan kewaspadaan terhadap potensi kekerasan di kampus. Peserta diajak untuk bijak dalam menggunakan teknologi dan aktif melaporkan jika mengalami atau melihat adanya tindakan kekerasan. (Siska)