Mengenal Apa itu Baby Blues Syndrome dan Bagaimana Cirinya?

Mengenal Baby Blues Syndrome dan Bagaimana Cirinya
Ilustrasi Gambar Mengenal Baby Blues Syndrome dan Bagaimana Cirinya (Orang Tua Hebat)
0 Komentar

KBEonline.idBaby blues syndrome merupakan kondisi yang umum dialami oleh banyak ibu setelah melahirkan. Karena ibu baru sering mengalami gangguan tidur, kurang istirahat, dan minim waktu untuk diri sendiri, tidak jarang mereka merasakan perubahan suasana hati dan depresi ringan.

Setelah melahirkan, kadar hormon dalam tubuh menurun secara signifikan, yang berdampak pada mood ibu. Bayi yang sering terbangun di malam hari membuat ibu sulit mendapatkan tidur yang cukup. Ditambah rasa cemas dan khawatir dalam merawat bayi baru lahir, membuat stres yang dirasakan menjadi lebih berat dari sebelumnya.

Gejala baby blues biasanya muncul pada hari kedua atau ketiga setelah melahirkan, dengan perasaan sedih yang datang dan pergi. Sekitar 80% ibu baru mengalami kondisi ini, tanpa memandang usia, pengalaman, latar belakang budaya, maupun tingkat pendidikan.

Baca Juga:Kromosom Y dan Masa Depan Laki-Laki: Apakah Gen Penentu Pria Akan Hilang Selamanya?Vasektomi, Metode Sterilisasi Pria yang Efektif dan Tidak Mengganggu Kehidupan Seksual

Kondisi ini umumnya berlangsung beberapa hari hingga dua minggu dan biasanya akan membaik tanpa perlu pengobatan khusus. Namun, jika gejala tidak membaik atau justru memburuk, ada kemungkinan ibu mengalami depresi pasca melahirkan, yang merupakan kondisi lebih serius dan memerlukan penanganan medis.

Perubahan suasana hati yang cepat menjadi ciri utama baby blues, misalnya merasa bahagia menjadi ibu baru, lalu tiba-tiba menangis karena merasa kewalahan. Gejala lain termasuk kelelahan, mudah marah, kecemasan, kehilangan nafsu makan, sulit tidur, serta kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan.

Jika gejala semakin parah atau tidak kunjung membaik, sebaiknya segera mencari bantuan profesional. Depresi pasca melahirkan berbeda dengan baby blues karena gejalanya lebih berat, seperti merasa putus asa, kehilangan ikatan dengan bayi, bahkan muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau bayi.

Dengan memahami baby blues syndrome, ibu baru dapat lebih siap menghadapi perubahan emosional pasca persalinan dan mengambil langkah tepat untuk menjaga kesehatan mentalnya.

(Vionisya Citra)

0 Komentar