KARAWANG, KBEonline.id – Seorang pengedar narkotika berinisial DM mengungkapkan cara kerja mereka dalam mengedarkan tembakau gorila jenis liquid melalui media sosial Instagram.
Dengan modal awal sebesar Rp17 juta untuk membeli bahan baku, DM mengaku sudah memiliki peralatan produksi sejak lama. Ia belajar membuat cairan tersebut secara otodidak melalui unggahan-unggahan di media sosial.
DM mengaku bekerja bersama teman lamanya yang kini menjadi admin akun Instagram untuk memasarkan produk tersebut.
Baca Juga:Sinopsis Kamen Rider Majade with Girls RemixSelama Dua Bulan, Polres Karawang Ungkap 26 Kasus Narkotika dan Obat Keras, 21 Tersangka Diringkus
Proses transaksi dilakukan secara daring, kemudian barang dikirim dengan sistem “tempel” di lokasi tertentu yang telah disepakati bersama pembeli. Setiap 2 mililiter cairan dijual seharga Rp300 ribu, dan biasanya digunakan dengan campuran tembakau elektrik atau vape.
Penjualan dilakukan secara rutin dan hasil dari penjualan tersebut selalu dibelanjakan kembali untuk membeli bahan baku baru. Dalam sebulan, DM bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp5 juta hingga Rp6 juta, tergantung jumlah pesanan. Namun, penghasilan tersebut bersifat tidak menentu.
Menariknya, DM mengaku pernah tertangkap sebelumnya sebagai pengguna narkotika, namun kini kembali terlibat dalam peredaran barang tersebut. Ia menyebut, pembeli produk mereka kebanyakan berasal dari kalangan remaja, yang dengan mudah mengakses akun Instagram miliknya dan melakukan pemesanan.
Dalam kegiatan produksinya, DM mempekerjakan beberapa karyawan yang digaji harian. Besaran upah harian berbeda-beda, yakni antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu tergantung pada beban kerja.
Pihak kepolisian mengingatkan masyarakat, khususnya remaja, untuk lebih berhati-hati terhadap modus-modus peredaran narkotika melalui media sosial. Aparat tengah menyelidiki lebih lanjut jaringan peredaran ini dan akan menindak tegas pelaku yang terlibat dalam penyalahgunaan maupun peredaran narkotika.(Aufa)