Sakit Kepala: Jenis, Penyebab, dan Kapan Harus Segera Periksa ke Dokter

Jenis dan Penyebab Sakit Kepala
Ilustrasi Gambar Penyebab dan Jenis Sakit Kepala (Fimela)
0 Komentar

KBEonline.id – Sakit kepala adalah salah satu keluhan kesehatan yang paling umum dialami oleh banyak orang. Rasa nyeri di kepala bisa muncul secara tiba-tiba, termasuk saat tubuh terkena panas berlebihan. Jika kepala terasa berdenyut atau seperti tertimpa beban berat saat kepanasan, hal ini perlu diwaspadai karena bisa jadi ada kondisi kesehatan yang lebih serius di baliknya.

Sakit kepala sendiri merupakan rasa nyeri yang dirasakan di area kepala atau wajah dengan berbagai bentuk, seperti berdenyut, menekan, muncul dan hilang, konstan, tajam, atau tumpul. Umumnya, sakit kepala ringan bisa diatasi dengan obat-obatan, kecuali jika merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius.

Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala yang biasanya dibagi menjadi dua kategori utama: sakit kepala primer dan sekunder.

Baca Juga:Mitos atau Fakta! Siapa Lebih Rentan Rambut Rontok, Pria atau Wanita?Rambut Rontok Berlebihan: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Sakit kepala primer terjadi tanpa adanya penyakit lain sebagai penyebabnya, contohnya migrain, sakit kepala tegang, dan sakit kepala kluster.

Sakit kepala sekunder muncul sebagai akibat dari kondisi medis lain, seperti gangguan pembuluh darah otak, cedera kepala, tekanan darah tinggi, infeksi telinga, penggunaan obat berlebihan, sinusitis, atau perubahan hormon.

Beberapa contoh sakit kepala primer meliputi:

-Sakit kepala kluster: Nyeri yang datang berulang kali dalam pola tertentu, biasanya terasa di sekitar mata.

-Migrain: Nyeri berdenyut yang biasanya hanya di satu sisi kepala dan bisa berlangsung dalam waktu tertentu.

Sakit kepala persisten harian baru: Nyeri yang terus menerus muncul setiap hari selama beberapa hari.

-Sakit kepala tegang: Rasa nyeri yang biasanya terasa seperti tekanan atau ketegangan di dahi atau bagian kepala lainnya.

Sedangkan penyebab sakit kepala sekunder antara lain:

-Gangguan pembuluh darah di otak

-Cedera pada kepala

-Tekanan darah tinggi

-Infeksi pada telinga

-Penggunaan obat-obatan berlebihan

-Sinusitis

-Perubahan hormon dalam tubuh

Sakit kepala sekunder membutuhkan penanganan medis yang lebih serius karena fokus pengobatan adalah pada penyakit yang menjadi penyebabnya. Setelah kondisi medis tersebut diatasi, sakit kepala biasanya juga akan hilang.

Baca Juga:Mengenal Apa itu Baby Blues Syndrome dan Bagaimana Cirinya?Penyebab dan Tips Mengatasi Baby Blues Setelah Melahirkan

Walaupun sakit kepala adalah kondisi yang umum, jangan menganggapnya remeh. Obat bebas yang dijual di pasaran memang bisa meredakan nyeri, tapi jika digunakan terus-menerus tanpa pengawasan bisa menimbulkan efek samping berbahaya. Jika kamu mengalami sakit kepala lebih dari dua kali seminggu selama tiga bulan berturut-turut, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter spesialis saraf.

0 Komentar