KABUPATEN BEKASI, KBEonline.id – Pemerintah Kabupaten Bekasi terus mendorong penyerapan tenaga kerja lokal dengan menggandeng perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayahnya.
Dalam rangka menekan angka pengangguran, Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja mengungkapkan telah mengamankan sebanyak 1.400 lowongan pekerjaan dari 15 perusahaan yang dikunjunginya dalam kegiatan roadshow beberapa pekan terakhir.
Lowongan tersebut akan dibuka secara khusus untuk warga Kabupaten Bekasi yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bekasi dalam acara Job Fair pada 27 Mei 2025 mendatang.
Baca Juga:Kebakaran di Karawang Capai 61 Kasus dalam Empat Bulan, Rumah Tinggal Paling Banyak TerbakarDesa Karangjaya Siap Jadi Desa Wisata, Angkat Budaya dan Inovasi Pertanian
“Insyaallah udah dapet 1.400 loker buat tanggal 27 Mei nanti. Kita bisa jalan untuk Sembilan perusahaan lagi. Sembilan perusahaan lagi berarti kita diangka 25 perusahaan lah kita,” kata dr.Asep Surya Atmaja kepada Cikarang Ekspres Rabu (14/05).
Menurutnya, dalam 100 hari kerjanya ini, Asep juga menargetkan 25 perusahaan untuk dapat memberikan lowongan pekerjaannya untuk acara Job Fair mendatang. Menurutnya, selama melakukan roadshow ke perusahaan, berbagai kendala juga dihadapinya, yakni tidak tersedianya lowongan. Kendati demikian, Asep tidak menyerah dengan mencari ke perusahaan-perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan.
“Setelah itu akan kita buat lagi 5 tahun ke depan, hubungan industrial dengan pemerintah Bekasi. Kenapa? Dari 8,81 persen angkat penangguran, minimal 5 tahun saya ingin ada cuma 3 persen. Karena 15 perusahaan aja, itu dapet seribu,” tambahnya.
Selain memprioritaskan pekerjaan bagi warga Kabupaten Bekasi, lanjut Asep, upaya ini juga dilakukan untuk menekan angka pengangguran di Kabupaten Bekasi. “Karena provinsi nasional angka pengangguran 4%, provinsi 6%, Kabupaten 8,8%. Saya ingin bisa Kabupaten hanya 3%. 5 tahun ke depan,” terang Asep.
Asep juga menekankan apabila ada perusahaan yang melakukan permainan dengan tidak memprioritaskan warga Kabupaten Bekasi untuk bekerja sesuai Kartu Tanda Penduduk, ataupun adanya permainan dari para pencari kerja atau lembaga penyalur pekerjaan, Asep akan melakukan verifikasi menggunakan ijazah. Disisi lain, selama kunjungannya ke perusahaan, Asep juga menemukan perbedaan jumlah tenaga kerja lokal, mulai dari 40 persen hingga 60 persen.
“Masyarakat lokal itu mempunyai KTP. Tapi kalau kita lihat, ada juga permainan. Ke depannya Insya Allah Bupati akan melihat ijazah. Tapi kan kita juga kan verifikasinya sekarang beda. Kita lihat, oh KTP, KTP Bekasi, oh dia lulusannya SMA Sukatani. Kan ada verifikasinya. Nanti juga kita udah bilangin dinas untuk diverifikasi lagi,” tandasnya. (Iky)