BEKASI, KBEonline.id – Kasus pengeroyokan terhadap seorang petugas keamanan PT STT Jakarta, Sadam Husein, yang terjadi di kawasan Boulevard, Desa Pasiranji, Kecamatan Cikarang Pusat, menguak fakta mengejutkan. Salah satu pelaku, M. Dasim, mengaku tidak memiliki niat pribadi untuk menyerang korban.
Dalam proses interogasi yang dipimpin langsung Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Mustofa, Dasim mengungkapkan bahwa rencana pengeroyokan bermula dari permintaan bantuan seseorang bernama Aden, yang diketahui merupakan adik korban Sahrul Annawawi.
“Sudah saya anggap saudara sendiri, Pak,” ujar Dasim saat ditanya soal hubungannya dengan korban tewas, Sahrul Annawawi, yang merupakan rekannya dalam aksi tersebut.
Kapolres pun bertanya, siapa yang berinisiatif melakukan pengeroyokan terhadap Sadam.
Baca Juga:Balas Dendam Berujung Maut: Pisau Rekan Sendiri Akhiri Nyawa PelakuPemkab Karawang Targetkan Peningkatan Produksi Perikanan di Tahun 2025
“Jadi yang niat untuk mengeroyok Sadara Husein siapa? Kamu?” tanya Kapolres.
“Bukan, Pak. Aden, adiknya korban,” jawab Dasim.
Aden disebut merasa sakit hati karena pernah ditegur Sadam saat merokok sembarangan di area perusahaan. Ia kemudian mengajak Dasim dan Sahrul untuk “minta bantuan”, yang ternyata berujung pada aksi pengeroyokan.
“Mau ngeroyok kenapa?” tanya Kapolres.
“Istilahnya, dia minta bantuan ke saya,” jelas Dasim.
Dasim juga mengakui bahwa ia sebenarnya tidak mengenal langsung Sadam Husein. Hubungan yang terjalin hanya melalui Aden.
“Kamu bertiga kenal Husein?” tanya Kapolres.
“Enggak, Pak. Kalau saya enggak kenal Husein.” jawab Dasim.
“Yang kenal siapa?” tanya Kapolres.
“Aden, Pak. Si Adeng,” ungkap Dasim.
Dasim mengaku sempat berhadapan langsung dengan Sadam, namun ia kalah dalam perkelahian dan terdesak. Merasa terpojok karena tubuhnya lebih kecil dan sudah terpukul, ia akhirnya mengeluarkan pisau.
“Saya kepepet, Pak. Posisi saya kecil, sudah kalah. Jadi saya keluarkan pisau,” kata Dasim.
Namun dalam kekacauan itu, pisau yang ditujukan ke Sadam justru mengenai rekannya sendiri, Sahrul Asnawi.
Baca Juga:Pak Dedi…! Bantaran Kali Ini Masih Jadi Sarang Permukiman LiarPerda Limbah Dinilai Hambat PAD, DPRD Inisiasi BUMD Pengelolaan Limbah?
Ia terkena tusukan di bagian lengan kanan yang mengenai pembuluh darah vital. Sahrul sempat dilarikan ke klinik terdekat, namun nyawanya tidak tertolong.