KBEonline.id – CIPA (Congenital Insensitivity to Pain with Anhidrosis) adalah kelainan bawaan langka yang menyebabkan penderitanya tidak mampu merasakan sakit, suhu panas atau dingin, dan tidak bisa berkeringat (anhidrosis). Kondisi ini membuat penderita CIPA sangat rentan terhadap cedera tanpa mereka sadari.
Pada tubuh normal, ketika terjadi luka atau terkena benda panas, ujung saraf akan mengirimkan sinyal nyeri ke otak. Otak kemudian merespons dengan memberi perintah refleks, seperti menarik tangan dari sumber panas atau melindungi bagian tubuh yang terluka.
Namun, pada penderita CIPA, mutasi pada gen NTRK1 mengganggu proses pengiriman sinyal ini. Akibatnya, meskipun mengalami luka atau terkena panas, mereka tidak akan merasakan sakit dan tidak memberikan respons perlindungan.
Baca Juga:Bupati Bekasi Makin Ngegas, Surat Sudah Turun, Ratusan Bangli di Bantaran Irigasi Serang Baru DibongkarSaatnya Merajut Gerakan Politik Kyai, KH. Ma'ruf Amin Pimpin Halaqoh Kebangsaan PKB Jabar
Tak hanya itu, penderita CIPA juga tidak mampu berkeringat, meski tubuh mereka kepanasan setelah beraktivitas atau saat cuaca terik. Padahal, berkeringat sangat penting untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil. Akibatnya, mereka berisiko tinggi mengalami kenaikan suhu tubuh ekstrem (hiperpireksia).
Karena tidak bisa merasakan sakit, penderita CIPA sering mengalami cedera tanpa disadari. Misalnya, mereka bisa saja terus berjalan meskipun ada benda tajam di dalam sepatu hingga kaki berdarah, atau meminum minuman yang sangat panas hingga mulut melepuh.
Cedera pada kulit, tulang, atau organ dalam pun sering terlambat diketahui karena tidak ada sinyal nyeri, sehingga penanganan menjadi lebih sulit dan pemulihan lebih lama. Bahkan, kondisi ini kadang baru terdeteksi setelah muncul komplikasi serius seperti infeksi berat.
Selain itu, penderita CIPA juga bisa mengalami masalah lain seperti gigi berlubang, gangguan kecerdasan, dan kesulitan mengontrol buang air besar maupun kecil.
Diagnosis CIPA hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan genetik. Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan CIPA. Penanganan terbaik adalah memberikan edukasi pada penderita tentang cara mencegah cedera dan rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi masalah sejak dini.
Jadi, jika kamu atau orang terdekatmu tidak merasakan sakit saat terluka, jangan anggap itu sebagai kelebihan super. Bisa jadi itu adalah gejala CIPA. Segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, agar risiko cedera dan komplikasi bisa diminimalkan sedini mungkin.