BEKASI, KBEonline.id – Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa, menegaskan komitmennya dalam memberantas premanisme yang dapat mengganggu iklim investasi di wilayah Kabupaten Bekasi.
Menurutnya, pemberantasan tidak hanya mengandalkan penegakan hukum semata, tetapi juga perlu dibarengi dengan pendekatan edukatif kepada masyarakat.
“Penegakan hukum tetap berjalan, tapi edukasi juga penting. Setiap hari Jumat saya sampaikan imbauan kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga iklim investasi dan menjauhi premanisme,” ujar Mustofa kepada Cikarang Ekspres Minggu (18/05)
Baca Juga:Nikmati Moment Liburan di Hotel Harper Diawali O2SN, Kompetisi Olahraga Pelajar Tingkat Kabupaten Karawang Bergulir Mulai Mei 2025
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan TNI dalam menjaga kondusivitas wilayah. Meski memiliki pendekatan berbeda dengan Bupati dan Dandim, namun koordinasi dan penyampaian imbauan kepada kelompok masyarakat terus dilakukan, terutama pada momentum-momentum seperti aksi buruh.
Bekasi sebagai kota industri dinilai menjadi sorotan nasional dan provinsi dalam hal investasi. Oleh karena itu, kenyamanan dan keamanan di kawasan industri menjadi fokus utama Polres Metro Bekasi.
“Titik rawan di Bekasi tidak hanya di pasar atau terminal seperti di kota lain. Di sini, gangguan bisa muncul di kawasan industri, rel kereta api, bahkan di perkampungan. Modusnya sering berupa pemalakan atau permintaan uang kepada warga atau pekerja proyek,” ungkapnya.
Namun demikian, Mustofa mengaku belum menerima laporan resmi terkait pemerasan di perusahaan selama lima bulan terakhir masa jabatannya. Laporan yang muncul justru berasal dari masyarakat melalui media sosial, seperti dugaan pungutan liar oleh oknum di jalan atau permintaan uang saat pembangunan rumah.
Terkait Operasi Berantas Jaya yang saat ini sedang berlangsung hingga 24 Mei 2025, Mustofa menjelaskan bahwa operasi tersebut merupakan bagian dari upaya intensif memberantas premanisme. Dari 30 titik yang ditargetkan, beberapa telah ditindak, dan operasi terus berlanjut setiap hari.
“Operasi ini hanyalah salah satu alat. Tanpa operasi pun, kami tetap bertindak. Kasus di Dinas Kesehatan maupun Pasar Jebitung kami tangani sebelum operasi dimulai,” katanya.
Kapolres pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kenyamanan dan keamanan Bekasi sebagai daerah tujuan investasi. “Apapun persoalannya, mari kita komunikasikan dan diskusikan dengan baik. Jangan ada lagi yang coba meresahkan warga atau pelaku usaha,” pungkasnya.