Mengenal Buah Kesemek dan Rahasia Lapisan ‘Bedak’ nya

Mengenal Buah Kesemek
Ilustrasi Gambar Mengenal Buah Kesemek (Tempo.co)
0 Komentar

KBEonline.id – Buah kesemek merupakan buah yang kaya nutrisi dan memiliki rasa manis yang digemari banyak orang. Ada dua jenis kesemek yang umum dikonsumsi: yang bisa langsung dimakan saat matang dan yang harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu karena rasanya sepat.

Kesemek dikenal juga sebagai buah “genit” karena kulitnya sering tampak berlapis “bedak” putih yang unik. Namun, tahukah kamu bahwa lapisan putih ini bukanlah bagian alami dari buah saat tumbuh di pohon?

Kesemek berasal dari pohon yang telah dibudidayakan selama ribuan tahun di berbagai negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia, jenis kesemek yang paling sering ditemukan adalah yang memiliki rasa sepat saat belum matang sempurna. Rasa sepat ini disebabkan oleh kandungan tanin tinggi yang membuat buah terasa lengket dan tidak nyaman dikonsumsi langsung.

Baca Juga:Bupati Bekasi Makin Ngegas, Surat Sudah Turun, Ratusan Bangli di Bantaran Irigasi Serang Baru DibongkarSaatnya Merajut Gerakan Politik Kyai, KH. Ma'ruf Amin Pimpin Halaqoh Kebangsaan PKB Jabar

Untuk menghilangkan rasa sepat tersebut, petani tradisional biasanya merendam kesemek dalam air kapur selama beberapa hari. Proses ini menetralisir getah tanin yang membuat rasa sepat, dan setelah direndam, sisa kapur yang mengering di kulit buah memberikan efek seperti lapisan bedak putih. Karena itu, buah kesemek sering terlihat seperti berdebu dan dijual dengan harga murah di pasar tradisional.

Selain air kapur, ada juga metode perendaman dalam air hangat, meskipun cara ini dapat mengurangi kualitas buah. Namun, kini teknologi pengolahan kesemek semakin maju.

Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan gas CO2 dari dry ice untuk menggantikan air kapur dalam proses pematangan kesemek tipe astringent. Metode ini efektif menurunkan kadar tanin, menghasilkan buah yang bersih, higienis, dan bebas dari lapisan “bedak kapur”. Buah kesemek yang diolah dengan cara ini memiliki warna jingga segar dan rasa manis yang khas tanpa rasa sepat, sehingga lebih menarik bagi konsumen modern.

Dengan teknologi ini, produsen tidak lagi bergantung pada metode tradisional yang menggunakan kapur, melainkan bisa memproduksi kesemek berkualitas tinggi yang siap dipasarkan di supermarket dengan harga kompetitif. Inovasi ini tidak hanya meningkatkan nilai jual kesemek, tetapi juga memperluas pasarnya, sehingga lebih banyak orang dapat menikmati buah lezat sekaligus sehat ini.

0 Komentar