KARAWANG, KBEonline.id — Banjir setinggi 180 sentimeter kembali merendam wilayah Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Berdasarkan data dari Satuan Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Satgas BPBD), Kaming, banjir kali ini berdampak pada dua dusun yang mencakup enam Rukun Tetangga (RT), dengan 360 rumah terdampak.
Sebanyak 1.392 jiwa dari 473 Kepala Keluarga (KK) terkena dampak banjir. Di antaranya terdapat 55 balita dan 12 bayi yang juga harus menghadapi kondisi sulit akibat genangan air yang terus meningkat sejak beberapa hari terakhir.
Ketua RT setempat, Maswadi, menyebut wilayah RT 02 dan RT 03 menjadi lokasi yang paling awal terdampak saat banjir melanda. Ia menilai, upaya mitigasi seperti pembangunan bendungan bisa menjadi langkah utama untuk mengurangi risiko banjir berulang.
Baca Juga:Loka Puan, Ruang ‘Me Time’ Pertama untuk Perempuan Cikarang Resmi DiluncurkanCalon Pengantin di Karawang Wajib Bawa Bibit Pohon Jika Ingin Dinikahkan KUA
“Dari kita sendiri rumah panggung ada bagusnya juga, tapi solusi pertama ya bangunan dulu, misalnya bendungan. Itu yang paling utama. Kalau bendungan sudah berjalan, mudah-mudahan efektif,” ujarnya, Senin (19/5).
Maswadi menjelaskan bahwa bendungan berfungsi sebagai penahan dan pengatur aliran air, sehingga banjir tidak langsung menggenangi permukiman warga. Jika pembangunan bendungan ternyata kurang efektif, menurutnya, warga bisa mempertimbangkan alternatif lain seperti membangun rumah panggung.
“Kalau bendungan tidak efektif, ya paling tidak bisa pakai rumah panggung. Tapi bendungan dulu deh, itu yang paling utama. Kalau air sudah berkurang, baru bisa berpikir bangun rumah panggung,” jelasnya.
Warga berharap agar pemerintah daerah dapat mempercepat realisasi pembangunan bendungan sebagai solusi jangka panjang. Dengan adanya infrastruktur tersebut, diharapkan banjir tahunan yang selalu menghantui warga bisa diminimalkan, dan aktivitas masyarakat bisa kembali berjalan normal tanpa ancaman genangan air.(Aufa)