Desa Curug Resmi Menjadi Desa Wisata, Danau Abadi-Seni Kriya dari Limbah Batok Kelapa Jadi Daya Tarik Utama

Desa Curug di Klari Karawang Resmi Jadi Desa Wisata.
Desa Curug yang terletak di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, resmi mendapatkan status sebagai desa wisata pada 17 Mei 2025. --KBEonline--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Desa Curug yang terletak di Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, resmi mendapatkan status sebagai desa wisata pada 17 Mei 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan potensi besar yang dimiliki desa tersebut, terutama dalam bidang pariwisata alam dan kreativitas masyarakat setempat.

Salah satu objek wisata unggulan yang ada di Desa Curug adalah Danau Abadi, sebuah danau yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan dan juga menjadi tempat budidaya ikan.

Menurut Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Karawang, Lusi Asela, melalui Subkoordinator Kelompok Subtansi Pengembangan Destinasi Wisata dan Ekonomi Kreatif Disparbud Karawang, Kustia Wildan Priyana, pengembangan Desa Curug menjadi desa wisata merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung sektor pariwisata lokal.

Baca Juga:Perkuat Layanan Masyarakat, WOM Finance Pindah ke Kantor Cabang Bekasi 1Hayoloh, Kemendagri Perintahkan Pemprov Jabar Riksus Izin Dua Blok Tambang PT MPB di Karawang Selatan

“Program ini bertujuan untuk mengedepankan budaya, kreativitas, dan inovasi masyarakat desa sebagai kekuatan utama dalam menarik minat wisatawan,” ungkapnya, Senin, 19/5/2025.

Kustia Wildan Priyana juga menambahkan bahwa pada 17 Mei 2025, sebanyak delapan desa telah mendapatkan SK desa wisata, dan Desa Curug merupakan salah satunya. “Kami berharap dengan pemberian SK ini, Desa Curug dapat berkembang lebih pesat dan menjadi destinasi wisata utama di wilayah ini,” katanya.

Ia menjelaskan bahwa Desa Curug memiliki berbagai potensi wisata baik dari sisi alam maupun produk kreatif masyarakat. Desa ini dikenal dengan objek wisata alam Danau Abadi yang indah.

“Selain Danau Abadi, Desa Curug juga terkenal akan hasil kerajinan tangan yang terbuat dari limbah kayu batok kelapa dan eceng gondok. Kerajinan ini sangat khas dan mencerminkan kreativitas tinggi dari masyarakat setempat,” tuturnya.

Kustia juga berharap agar masyarakat Desa Curug tidak merasa puas hanya dengan SK yang telah diberikan. Ia pun menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendampingi desa wisata yang telah mendapatkan SK, termasuk Desa Curug.

“Sekarang saatnya untuk berbenah, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperbaiki atraksi wisata, dan meningkatkan fasilitas pendukung. Promosikan dan jual paket wisata yang ada agar wisatawan tertarik untuk berkunjung. Kami akan terus mengawal perkembangan desa-desa wisata ini,” harapnya.

0 Komentar