KARAWANG, KBEonmline.id — Banjir yang merendam wilayah Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, tidak menyurutkan semangat siswa-siswi SMPN 1 Telukjambe Barat untuk tetap mengikuti ujian. Meski harus datang dalam keadaan basah, siswa kelas 9 tetap hadir ke sekolah demi menyelesaikan hari keempat ujian.
“Anak-anak tetap sekolah dan ujian, walaupun dalam keadaan basah. Ini sudah hari keempat, besok tinggal satu hari lagi,” ujar Subhan, Kepala SMPN 1 Telukjambe Barat, Senin (19/5).
Ia menambahkan, beruntung ruang kelas dalam kondisi kering sehingga ujian bisa berjalan normal. Sementara itu, kegiatan belajar untuk kelas selain kelas 9 terpaksa dihentikan sementara.
Baca Juga:Jabatan ASN di Bekasi Terancam? Ini Sistem Baru yang Bikin Deg-degan!Desa Sukajaya Genjot Pembangunan Infrastruktur, Sosial, dan Pemberdayaan Ekonomi Warga
“Kita berangkat sekolah sudah basah-basahan, jadi sewaktu ujian kita dalam keadaan basah tapi masih tetep semangat. Pulangnya juga bareng sama teman jadi ramai” ungkap salah satu siswa kelas 9 SMP 1 Telukjambe Barat
“Untuk siswa yang tidak ujian, jelas tidak ada kegiatan. Mungkin nanti diganti di hari lain,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa banjir sudah menjadi permasalahan rutin yang dihadapi warga sekitar sekolah.
“Saya baru satu setengah tahun di sini, tapi sudah sering banget terendam,” katanya. Ketika banjir tinggi, siswa yang tidak bisa ke sekolah biasanya belajar dari rumah.
Pihak sekolah telah menyampaikan harapan kepada pemerintah daerah untuk memberikan solusi jangka panjang.
“Harapan kami sudah disampaikan. Kalau memang ada dana, relokasi jadi pilihan. Tapi kalau tidak memungkinkan, paling tidak yang mendesak sekarang adalah kebutuhan lantai dua,” ungkap kepala sekolah.
Menurutnya, permintaan tersebut juga telah disampaikan langsung kepada Bupati Karawang. Namun, kendala anggaran dan ketersediaan lahan disebut masih menjadi penghambat utama realisasi relokasi atau pembangunan penunjang.
Baca Juga:Ribuan Warga Terdampak Banjir di Wanasari CibitungDesa Curug Resmi Menjadi Desa Wisata, Danau Abadi-Seni Kriya dari Limbah Batok Kelapa Jadi Daya Tarik Utama
Ia berharap pemerintah segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi persoalan yang terus berulang ini, agar kegiatan belajar mengajar tidak lagi terganggu setiap kali banjir datang.(Aufa)