KBEonline.id – Di balik wajah ramah media sosial, tersembunyi potensi ancaman yang serius. Grup-grup digital yang tampak biasa bisa saja menyimpan konten menyimpang, melanggar hukum, dan merusak nilai moral masyarakat.
Fenomena kelompok berbasis fantasi seksual menyimpang, termasuk yang mengarah pada penyimpangan seperti seks sedarah, menjadi perhatian serius aparat penegak hukum dan pemerhati sosial. Beberapa di antaranya bahkan terungkap menjadi tempat berbagi konten ilegal yang melibatkan eksploitasi terhadap perempuan dan anak di bawah umur.
Kasus-kasus seperti ini menjadi pengingat bahwa ruang digital bukanlah tempat yang sepenuhnya aman. Tanpa pengawasan yang memadai, platform daring dapat menjadi ladang subur bagi perilaku menyimpang.
Baca Juga:QRIS, Inovasi Lokal yang Bikin Visa & Mastercard Deg-deganDian Fahrud Jaman Apresiasi Program 100 Hari Kerja Bupati Aep dan Wakil Bupati Maslani
Psikolog menyebut bahwa ketertarikan terhadap fantasi menyimpang tidak muncul begitu saja. Beberapa faktor pemicu meliputi trauma masa kecil, kekerasan seksual dalam lingkungan keluarga, gangguan psikoseksual seperti parafilia, hingga paparan berulang terhadap konten pornografi ekstrem. Lingkungan sosial yang tidak sehat juga memperkuat kecenderungan tersebut.
Bahaya dari penyimpangan seksual digital tidak hanya berdampak pada individu yang terlibat, tetapi juga berpotensi menular secara sosial melalui normalisasi konten dan perilaku di dunia maya.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk:
• Waspada terhadap grup atau forum daring yang mencurigakan. Segera laporkan ke pihak berwenang jika menemukan aktivitas digital yang menyimpang.
• Pantau aktivitas daring anak dan remaja. Edukasi seksual yang sehat perlu diberikan sejak dini agar mereka memahami batasan moral dan hukum.
• Hindari konsumsi konten seksual ekstrem. Paparan berlebihan bisa menumpulkan empati dan memengaruhi cara pandang terhadap relasi dan seksualitas.
Membangun literasi digital dan kesadaran sosial adalah kunci untuk menciptakan ruang internet yang lebih aman dan sehat. Setiap individu memiliki peran dalam mencegah penyebaran penyimpangan seksual digital dan melindungi generasi masa depan dari paparan yang merusak.
(Lili)