Penyebab gangguan makan belum sepenuhnya diketahui, namun diduga merupakan hasil kombinasi beberapa faktor, antara lain:
– Genetik: Beberapa kasus gangguan makan berkaitan dengan gen tertentu yang meningkatkan risiko.
– Keturunan: Gangguan makan lebih sering terjadi pada orang yang memiliki keluarga dengan riwayat serupa.
– Biologis: Perubahan zat kimia di otak dapat memicu gangguan makan.
Baca Juga:Manfaat Coklat untuk Kesehatan: Dari Jantung Sehat hingga Mood BahagiaMengapa Cokelat Selalu Dibungkus Kertas Emas atau Perak? Ini Alasan Ilmiahnya
– Psikologis: Gangguan makan sering muncul bersamaan dengan kecemasan, depresi, dan gangguan obsesif-kompulsif.
Binge eating disorder adalah gangguan makan berlebihan yang ditandai dengan pola makan cepat dan dalam porsi besar, meskipun tidak lapar atau sudah kenyang. Kondisi ini sering menyebabkan obesitas. Gejala binge eating meliputi makan dalam jumlah besar, makan sangat cepat, tetap makan meski sudah kenyang, dan makan secara sembunyi-sembunyi karena malu.
Jika kamu atau orang terdekat menunjukkan gejala gangguan makan, segera konsultasikan ke dokter. Gangguan makan umumnya sulit diatasi tanpa bantuan profesional. Karena seringkali penderita tidak menyadari perlunya bantuan, penting bagi keluarga atau teman untuk mengajak mereka bicara dengan penuh pengertian dan mendorong agar mau mendapatkan penanganan medis.
(Vionisya Citra)