Dampak Hujan Deras, Pergerakan Tanah Rusak Delapan Rumah di Cikarang Pusat

Fenomena Tanah Bergerak.
Fenomena tanah bergerak melanda Kampung Tembong, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Minggu (25/5). --KBEonline--
0 Komentar

BEKASI, KBEonline.id – Fenomena tanah bergerak melanda Kampung Tembong, Desa Jayamukti, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Minggu (25/5). Akibat peristiwa ini, delapan rumah warga dilaporkan mengalami kerusakan, tiga di antaranya rusak berat.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, mengatakan pergerakan tanah terjadi setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut selama beberapa hari terakhir.

“Dari laporan dan hasil analisa tim di lapangan, sebanyak delapan bangunan rumah terdampak. Tiga rumah rusak berat dan lima lainnya mengalami kerusakan ringan,” ujar Dodi kepada Cikarang Ekspres, Senin (26/5).

Baca Juga:Ini Kronologi Lengkap Pungli Ormas TRINUSA di Pasar SGC yang Bikin Pedagang ResahJatanras Polres Metro Bekasi Bongkar Sindikat Curanmor, Tiga Pelaku Dibekuk di Sukatani 

Menurutnya, semua rumah yang terdampak merupakan bangunan permanen. Beberapa rumah bahkan mengalami retakan serius pada dinding dan lantai akibat pergeseran tanah.

“Jenis bangunannya rumah permanen. Dampak kerusakan cukup signifikan, terutama pada struktur fondasi,” jelasnya.

Dodi menduga intensitas hujan yang tinggi menjadi pemicu utama terjadinya pergeseran tanah di kawasan tersebut. Tanah yang jenuh air akhirnya bergeser dan mengakibatkan longsor kecil.

“Curah hujan tinggi membuat struktur tanah tidak stabil. Ini yang menyebabkan pergerakan tanah secara perlahan hingga merusak bangunan,” tambahnya.

Sebagai langkah awal, BPBD telah mengirimkan bantuan berupa bambu dan bronjong ke lokasi kejadian. Material ini digunakan untuk memperkuat struktur tanah sementara dan mencegah longsor susulan.

“Penanganan awal sudah kami lakukan. Bantuan bambu dan bronjong sudah dikirim untuk menahan pergerakan tanah lebih lanjut,” ucap Dodi.

Selain itu, BPBD juga telah berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi tanah di lokasi kejadian.

Baca Juga:Bank Sampah Latanza dan Pramuka Kwartir Ranting Kotabaru Gelar Seminar Scout for Sustainable Environment CareDesa Kamojing : Pesona Wisata Air dan Kesenian Debus yang Memikat Wisatawan

“Kami masih menunggu hasil kajian resmi dari badan geologi. Langkah penanganan lanjutan akan mengacu pada rekomendasi mereka,” tegasnya.

Warga yang terdampak diminta tetap waspada dan menghindari bangunan yang rawan ambruk. Pemerintah desa juga telah dikerahkan untuk mendata kerugian dan membantu evakuasi.

BPBD mengimbau masyarakat Kabupaten Bekasi, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana, agar meningkatkan kewaspadaan selama musim hujan.

Pemerintah daerah diharapkan segera mengambil langkah antisipasi jangka panjang untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa di kemudian hari. (Iky)

0 Komentar