PURWAKARTA – Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskannak) Kabupaten Purwakarta menggelar pertemuan dengan para peternak domba dari berbagai wilayah, Selasa (27/5/2025). Pertemuan ini bertujuan menyamakan persepsi dan merumuskan langkah strategis dalam pengembangan sektor peternakan sebagai bagian dari upaya memperkuat agribisnis daerah.
Kegiatan yang dikemas dalam Bimbingan Teknis Agribisnis Peternak Domba ini dipusatkan di kantor Diskannak Purwakarta. Kepala Bidang Peternakan, Wildan Sundari, mengatakan bahwa sektor peternakan memiliki potensi besar jika dikelola secara optimal.
“Pertemuan kami bersama para peternak domba ini diharapkan menjadi wadah strategis guna membangun sinergi dan merumuskan langkah-langkah progresif demi kemajuan agribisnis peternakan,” ujarnya.
Baca Juga:DPKP Karawang Dampingi Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Unsika Launching Pertanian ModernResto & Cafe Pawon Sae Rolling Hills Karawang menjadi Restoran Pilihan Warga Karawang, karena Apa Sih?
Wildan menekankan bahwa agribisnis peternakan bukan sekadar soal produksi daging, telur, atau susu, tetapi juga mencakup kesejahteraan peternak, keberlanjutan lingkungan, dan penyediaan protein hewani berkualitas bagi masyarakat.
Ia juga mengingatkan bahwa di tengah tantangan global seperti perubahan iklim, disrupsi rantai pasok, hingga transformasi digital, sektor ini menghadapi peluang besar untuk berkembang. Untuk itu, diperlukan adopsi teknologi 4.0 dan transformasi digital guna memastikan keberlanjutan sektor peternakan.
“Ini bukan hanya tentang alat, tetapi juga tentang perubahan pola pikir dan peningkatan kapasitas SDM,” tambahnya.
Wildan juga mendorong penerapan praktik peternakan yang ramah lingkungan, seperti pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas dan penggunaan pakan alternatif yang lebih berkelanjutan.
Menurutnya, inovasi ini penting sebagai investasi jangka panjang demi meningkatkan daya saing produk peternakan Indonesia di pasar global.
Selain itu, penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir juga menjadi fokus utama. Diskannak menilai perlu dibangun ekosistem rantai pasok yang efisien, adil, dan transparan agar produk peternakan bisa menjangkau pasar domestik maupun ekspor.
“Dengan semangat kebersamaan, inovasi, dan komitmen yang kuat, kita mampu menjadikan agribisnis peternakan di Kabupaten Purwakarta sebagai pemain utama, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga global. Mari kita wujudkan kemandirian pangan yang kokoh melalui sektor peternakan yang maju, modern, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Bbs/riz)