Begini Kronologi Oknum Suporter Persikas Dimarahi KDM hingga Dibawa ke Polsek

Oknum Suporter Persikas Subang ditangkap polisi usai menggelar aksi hingga dimarahi KDM.
Aksi oknum supporter Persikas yang berteriak teriak dan membentangkan spanduk di tengah acara Nganjang ka berakhir dibawa ke Polsek.
0 Komentar

JAWA BARAT, KBEonline.id – Kejadian menghebohkan terjadi di Subang, aksi oknum supporter Persikas yang berteriak teriak dan membentangkan spanduk di tengah acara Nganjang ka Warga Subang, di Lapang Desa Sukamandi Jaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang pada Rabu (28/5) malam hingga membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM murka.

Persikas adalah klub sepak bola amatir di Subang. Konon nasibnya sudah tidak jelas dan akan diakuisisi oleh Gubernur Sumatera Selatan yang sedang membangun Sumsel United.

Sekelompok suporter menggelar aksi karena kecewa dengan nasib klub kesayangan mereka.

Baca Juga:Drachin Be Passionately in Love: Sinopsis, Jadwal dan Tempat NontonBikin Ngiler! Inilah 3 Sate Maranggi Purwakarta yang Enak dan Bikin Nagih

Mereka mendatangi acara Nganjang ka Warga yang dihadiri Dedi Mulyadi pada Rabu malam, 28 Mei 2025.

Ketika para suporter ini menyanyikan yel-yel dan chant yang biasa mereka bawakan di stadion, Dedi Mulyadi marah.

Menurutnya, momen itu tidak tepat sebab sedang momen refleksi dan dirinya sedang berupaya membantu warga yang kesusahan.

Buntut dari permasalahan itu adalah penangkapan sekitar 21 suporter Persikas untuk diperiksa di Mapolsek Ciasem.

“Hingga menjelang sore ini, sebanyak 21 suporter Persikas yang semalam beraksi di acara Gubernur masih menjalani pemeriksaan di Mapolsek Ciasem,” demikian dikatakan oleh Kapolsek Ciasem, AKP Endang Kurnia.

Meski demikian, tidak sedikit yang merasa penangkapan para pendukung Persikas oleh polisi itu berlebihan. Sebab, mereka tidak melakukan tindakan kriminal.

Salah seorang anggota suporter persikas yang enggan disebutkannamanya, mengatakan bahwa pemeriksaan berlangsung di Mapolsek Ciasem.

Baca Juga:Produktivitas Padi di Karawang Capai 6,564 Ton per Hektare pada Subround I 2025Ketua dan Wakil Ketua DPRD Karawang Tinjau RSUD Karawang, Dorong Peningkatan Layanan dan Infrastruktur

Dia menuturkan kronologi kejadian di acara gubernur hingga penangkapan oleh polisi dan TNI.

Menurut dia, aksi tersebut dilakukan untuk menyelamatkan Persikas. Kemudian mereka memasang spanduk dengan tulisan “Selamatkan Persikas” di lokasi acara yang dihadiri KDM.

Spanduk itu kemudian dibawa ke depan karena sepanjang acara tidak diperhatikan oleh KDM.

“Jadi semalam anak-anak pasang banner itu sudah lama (sepanjang acara), cuman gak di-notice KDM nya. Pas mau closing, anak-anak yang pegang banner pada maju biar di-notice,” ucapnya.

Menurut dia, rekan-rekannya memberanikan diri maju ke depan karena ada dorongan dari warga.

“Warga di situ nya juga bilang ‘ka hareup weh ka hareup’ (ke depan saja ke depan) terus kejadian KDM marah,” tuturnya.

0 Komentar