Di zaman ketika duduk seharian sudah jadi kebiasaan umum, dance selama 15 menit setiap hari bisa menjadi solusi sederhana namun efektif.
Selain menyenangkan, dance juga mendukung kesehatan pernapasan, meningkatkan imunitas, dan mencegah gangguan ringan seperti batuk yang sering dianggap sepele.
“Secara medis, aktivitas fisik selama 15 menit setiap hari, termasuk gerakan dance ringan, dapat memberikan dampak positif langsung terhadap sistem pernapasan. Saat tubuh aktif bergerak, jantung akan bekerja lebih efisien sehingga paru-paru dapat menyerap oksigen dengan lebih optimal,” tutur Dokter spesialis paru dan onkologi, dr. Moh Ramadhani Soeroso, Sp.P(K) atau yang dikenal sebagai dr. Deni Soeroso dalam konten media sosialnya.
Baca Juga:Diduga Depresi, Warga Sumsel Nekad Bunuh Diri di Masjid Agung Sumber CirebonJelang Lawan China, Ranking FIFA Timnas Indonesia Mendadak Naik
Ia menambahkan bahwa aktivitas ini juga mendorong peningkatan VO2 max. “Dengan peningkatan suplai oksigen, tubuh akan memproduksi lebih banyak mioglobin, zat penting yang membantu otot menyimpan oksigen. Hal ini memperlancar proses pembakaran energi dan mencegah penumpukan asam di otot maupun jaringan paru-paru,” ujar dr. Deni.
Dalam jangka panjang, tubuh yang aktif punya daya tahan lebih baik terhadap gangguan pernapasan. Dance bahkan kerap digunakan sebagai terapi tambahan untuk menurunkan stres, kecemasan, dan depresi, faktor-faktor yang juga memengaruhi kondisi fisik secara keseluruhan.
Yang menarik, dance bukan aktivitas eksklusif. Siapa saja bisa melakukannya, tanpa perlu keahlian khusus atau alat tertentu. Cukup pilih lagu favorit, ikut gerakan yang sedang tren di media sosial, dan sisihkan waktu 15 menit saja setiap hari. Untuk pekerja kantoran atau orang yang jarang olahraga, ini bisa menjadi titik awal menuju gaya hidup lebih aktif.
“Gerakan ringan selama 15 menit setiap hari merupakan investasi kesehatan yang mudah dilakukan. Tidak perlu keluar rumah, cukup bergerak aktif dari dalam rumah. Ini adalah langkah sederhana yang efektif dalam menjaga kesehatan paru-paru,” tutup dr. Deni Soeroso. (bbs/dsw)