“PJU banyak yang mati. Jalannya gelap. Jadi bukan hanya jalan rusak yang bahaya, tapi juga gelapnya jalan,” pungkasnya.
Namun, ia mengaku bersyukur atas adanya perbaikan jalan sementara, meskipun saat ini masih berupa tambal sulam. Ia berharap perbaikan jalan dilakukan dengan pengaspalan hotmix dan dilengkapi penerangan jalan.
“Alhamdulillah, walaupun masih sementara, yang penting ada upaya. Tapi warga tetap berharap jalan ini diperbaiki dengan baik dan dihotmix supaya tidak cepat rusak lagi. Semoga perbaikan jalan ini cepat selesai dan penerangan juga ditambah,” tuturnya.
Baca Juga:TK Shafa Marwah Rolling Hills Karawang, Sekolah TK Islami Berbasis Happy Learning Untuk Positive ParentingKomplotan Begal Sadis di Bekasi Dibekuk Polisi, Satu Pelaku Masih Buron
Sebelumnya, Bupati Karawang Aep Syaepuloh angkat bicara. Ia mendesak pemerintah pusat agar segera melakukan perbaikan menyeluruh, bukan sekadar tambal sulam seperti yang selama ini dilakukan.
“Katanya sih mau dikerjakan langsung, mungkin sampai akhir Juni ini. Tapi kalau cuma tambal sulam ya percuma, nggak efektif,” tegas Bupati Karawang, Senin (2/6/2025).
Bupati mengaku bingung dengan pola perbaikan yang tidak tuntas. Ia menyoroti jalur Pantura dilintasi truk-truk besar dengan muatan berat, sehingga jika hanya ditambal seadanya, jalan akan cepat rusak kembali.
“Bayangkan saja, Pantura itu lalu lintasnya berat. Baru Lebaran kemarin diperbaiki, sekarang sudah rusak lagi. Ini harus dibeton total, jangan setengah-setengah,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah pusat tidak lagi menunda dan segera melakukan perbaikan permanen demi keselamatan pengguna jalan.
“Harusnya ditangani serius. Dikeruk, diangkut, dibeton ulang. Jalan ini bukan jalan biasa, ini jalur vital nasional,” tukasnya. (sska/mhs)