Untuk itu, pemerintah daerah akan kembali mengundang perusahaan secara lebih luas untuk membantu menangani longsor tersebut.
“Nantinya akan dibuat RAB (rencana anggaran biaya) dulu lalu kemudian dari Bappeda akan menawarkan ke perusahaan-perusahaan untuk membantu melalui TJSLP. Jadi sistemnya urungan,” ucap dia.
TJSLP dari pihak swasta akan fokus pada perbaikan kontur tanah agar tidak kembali bergerak.
Baca Juga:Mengapa Warna Hijau Bikin Mata Segar? Fakta Ilmiah dan Rahasia ManfaatnyaHeboh Corona Bangkit Lagi, Dinkes Kabupaten Bekasi Imbau Warga Tidak Panik karena Kasusnya Belum Ditemukan
Setelah itu rumah warga yang roboh akan dibangun kembali dengan program bantuan rumah tidak layak huni dari Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan.
“Saat ini warga terdampak berada di kontrakan. Harapannya kolaborasi dengan pihak swasta ini bisa segera berjalan.
Saat ini yang akan dibangun itu drainase, ke depan harapannya bisa ditangani secara keseluruhan,” ucap dia.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi mencatat total delapan rumah terdampak longsor di Tembong Gunung.
Sebanyak dua rumah warga berukuran 6×8 meter rusak berat, satu rumah berukuran 5×9 meter dan Luxio meter rusak berat.
Sedangkan satu rumah berukuran 9×12 meter rusak ringan, dan tiga rumah warga berukuran 8×8 meter rusak ringan. Untuk sementara, rangkaian bambu telah dipasang untuk menahan tanah kembali bergerak. (mil)