JAWABARAT, KBEonline.id – Hingga Senin petang 2 Juni 2025 jumlah korban tewas akibat longsor tambang galian C di lokasi tersebut telah mencapai 21 orang.
Salah satu korban terbaru yang berhasil ditemukan adalah Puji Siswanto (50), warga Desa Leuwimunding, Kabupaten Majalengka.
Namun pencarian korban belum usai. Empat orang lainnya masih dinyatakan hilang, dan tim gabungan pencarian serta pertolongan (SAR) akan kembali melanjutkan operasi pada Selasa 3 Juni 2025 pagi.
Baca Juga:Berikut Beberapa Manfaat Mengunyah Permen Karet yang Wajib Kamu Ketahui!Kode Redeem FC Mobile Terbaru Hari Selasa, 3 Juni 2025
Operasi pencarian sempat dihentikan lebih awal pada pukul 16.00 WIB karena adanya pergerakan tanah tiba-tiba di tebing longsor. Kondisi tersebut sangat berisiko dan berpotensi menyebabkan longsor susulan, sehingga keselamatan tim SAR menjadi prioritas utama.
“Kami memutuskan menghentikan pencarian sementara demi keselamatan seluruh tim. Tebing menunjukkan tanda-tanda pergerakan signifikan,” ungkap salah satu komandan lapangan.
Gunung Kuda dikenal sebagai wilayah perbukitan pasir dan batuan dengan kemiringan lereng yang cukup ekstrem, mencapai lebih dari 45 derajat.
Menurut kajian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah ini sudah termasuk zona rawan longsor bahkan tanpa aktivitas tambang.
Situasi menjadi lebih rentan akibat adanya pertambangan galian C yang dilakukan di lereng-lereng curam tersebut. Banyak bukit dengan karakteristik serupa di wilayah Jawa Barat yang kini menjadi perhatian serius BNPB.
“Aktivitas manusia memperparah potensi bencana di kawasan seperti ini. Kita butuh pengawasan ketat,” ujar pejabat BNPB.
Warga Diminta Waspada & Siaga Evakuasi
BNPB dan otoritas daerah mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar lereng tebing dan pinggir sungai, untuk lebih waspada dan rutin memantau kondisi tanah dan debit air sungai.
Baca Juga:Berdansa 15 Menit Tiap Hari, Bikin Badan Sehat dengan Cara MenyenangkanDavid Jadi Calon Tunggal pada Muscab HIPMI Karawang
Jika hujan deras terjadi lebih dari dua jam berturut-turut, warga dianjurkan segera melakukan evakuasi mandiri untuk menghindari potensi bencana susulan.
“Jangan menunggu sampai tanah mulai bergerak. Saat hujan deras lama, segera cari tempat yang aman,” tegas peringatan resmi BNPB.
Meskipun medan pencarian sangat sulit dan kondisi lokasi berbahaya, tim SAR gabungan menyatakan akan tetap melanjutkan pencarian demi menemukan empat korban yang masih hilang.
Harapan keluarga korban pun masih menggantung, menanti kabar baik yang mungkin datang esok. (bbs/dsw)