Terkendala Keterbatasan Anggaran, Perbaikan Longsor di Tembong Gunung Perlu Bantuan Swasta 

Longsor bekasi
Penanganan longsor yang meroboh empat rumah di Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi terbentur keterbatasan alokasi keuangan daerah. 
0 Komentar

KBEonline.id – Longsor yang meroboh empat rumah di Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi harus segera ditangani. Jika tidak segera diperbaiki, longsor akan semakin meluas.

Namun, penanganan terbentur keterbatasan alokasi keuangan daerah. Pengajuan perbaikan harus menunggu pembahasan Anggara Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan atau bahkan baru dapat diusulkan tahun depan.

“Sekarang sehari ada kali satu jengkal tanah longsor, makin abis tanahnya. Pokoknya bagaimana warga mah pengennya ditangani. Kalau bisa direlokasi sekalian,” ucap Rustala (45), salah seorang warga yang terdampak, Selasa (3/6/25).

Baca Juga:Surganya Crepes Murah di Mall Karawang, Ini Dia O'Creps KCPKangen Nusantara Bistro & Kitchen Menjadi Andalan Indutrial Catering dan Restoran di Karawang

Rustala mengatakan, hingga kini keluarga dan sejumlah warga terdampak lainnya mengungsi di rumah kontrakan yang dibayar pemerintah desa sukamahi.

“Rumah sudah enggak bisa ditinggali, takut karena sudah setengahnya habis kena longsor,” ucap dia.

Sementara itu, plt Camat Kecamatan Cikarang Pusat, Mamat Raharjo mengatakan, Untuk mempercepat penanganan, Pemerintah Kabupaten Bekasi berupaya menggandeng pihak swasta melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP).

Sejumlah perusahaan sudah dipanggil untuk membahas penanganan longsor secara bersama-sama. Salah satu perusahaan yang diundang telah bersedia membantu. Mereka akan membangun saluran drainase untuk mengurangi dampak dari longsor.

“Dari pihak Delta sudah siap mau bikin drainase dan pemerataan tanahnya. Katanya dalam waktu dekat akan segera dikerjakan,” kata dia usai rapat lintas sektoral di Kantor Bupati Bekasi, Cikarang Pusat.

Namun demikian, kata Mamat, kebutuhan paling utama yang pemasangan tiang pancang untuk mencegah pergerakan tanah.

Menurutnya, Berdasarkan kajian dari pihak Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral disebutkan bahwa tanah yang berada di perkampungan tersebut cenderung labil hingga berpotensi mengalami pergeseran kembali.

Baca Juga:Juru Parkir Nyambi Jual Sinte & Sabu, Terancam 20 Tahun PenjaraJelang Idul Adha, Dinas Peternakan Purwakarta Intensifkan Pemeriksaan Hewan 

“Dari teknisnya katanya itu tanah di titik ini bergeser, kemudian nanti di titik satu lagi, jadi memang harus ditangani, salah satu yang paling kritis itu harus tiang pancang itu,” ucap dia.

Hanya saja dari hasil pembahasan, lanjut Mamat, pemasangan tiang pancang sulit dilakukan karena lokasi sulit diakses alat berat.

0 Komentar