Salah satu produk andalannya adalah “Wenas”, minuman berbahan dasar nanas, jahe, dan jeruk nipis yang diraciknya sendiri saat pandemi Covid-19.
“Dulu, suami sempat bilang orang Karawang nggak suka jahe karena panas. Tapi akhirnya aku sesuaikan. Jahenya sedikit, ditambah nanas dan jeruk nipis karena orang Karawang suka rasa asam,” jelasnya.
Produk lainnya yang tak kalah unik adalah kombucha, minuman fermentasi yang sedang naik daun karena manfaat kesehatannya. Ia mempelajari proses pembuatannya lewat pelatihan daring bersertifikat selama seminggu.
Baca Juga:Tindak Tegas Parkir Liar, Dishub Karawang Lakukan Penggembokan dan Penggembosan BanBentuk Karakter Siswa, Pemkab Bekasi Resmi Berlakukan Jam Malam untuk Pelajar
“Setelah itu baru berani bikin sendiri. Aku kasih ke teman-teman, ternyata banyak yang suka,” ujarnya.
Kini, kombucha dan Wenas menjadi andalan di berbagai bazar dan event UMKM. Ia bahkan rutin memanen kombucha sendiri untuk memenuhi permintaan pasar.
Ia pun membagikan pesan penting bagi pelaku usaha pemula:
“Bisnis itu perjalanan. Kita harus tahu apa yang dibutuhkan orang, siapa pasar kita, dan tetap konsisten. Jangan pernah bilang ‘bangkrut’ itu bukan akhir, tapi proses. Evaluasi dan perbaiki. Rawat pelanggan lama karena mereka yang akan merekomendasikan ke pelanggan baru.”
Di tengah gempuran bisnis digital dan kompetitor, kisahnya menjadi bukti bahwa keberhasilan bisa diraih dari rumah, asal punya tekad, kepekaan terhadap pasar, dan tak lelah belajar.(Aufa)