KBEonline.id- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons viralnya aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Aksi yang berlangsung pada Selasa, 3 Juni 2025, merupakan bentuk protes terhadap kepemimpinan kepala sekolah, Kurniawati, yang dinilai bermasalah.
Melalui akun Instagram resminya @dedimulyadi71, Gubernur Jawa Barat itu menyatakan telah menurunkan tim khusus untuk melakukan audit menyeluruh di sekolah tersebut.
Baca Juga:Perjalanan Inspiratif Tika, Emak- emak Hebat Karawang: Dari Dapur Rumah Bangun Usaha Beromzet Puluhan JutaBerburu Sepatu Skechers di Karawang Central Plaza, Modelnya Keren-keren, Super Nyaman DipakaiÂ
Audit ini ditujukan untuk menggali kebenaran dan mencari akar permasalahan secara objektif.
“Saya sudah memerintahkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk menonaktifkan sementara kepala sekolah tersebut selama proses audit berjalan,” kata Dedi Mulyadi dikutip Cikarang Ekspres.
Langkah ini diambil agar proses pemeriksaan dapat berjalan secara transparan dan tanpa intervensi.
Menurut Dedi, hasil audit akan diumumkan kepada publik sebagai bentuk akuntabilitas.
“Saya tidak akan kompromi dengan siapa pun yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak menjunjung transparansi. Pendidikan adalah fundamental bangsa,” katanya.
Informasi penonaktifan Kurniawati dibenarkan oleh Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Sahri Ramadan.
“Iya betul dinonaktifkan Bapak Gubernur, hanya saja saya tidak tahu kapan persisnya,” kata Sahri ketika dikonfirmasi.
Baca Juga:Kenapa Ya Saat Fokus Kita Sering Tanpa Sengaja Menjulurkan Lidah?Kenapa Sih Otak Kita Cuma Bisa Fokus 20-30 Menit? Ini Jawabannya!
Sahri juga membenarkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat tengah melakukan audit pasca-aspirasi pelajar mencuat ke publik.
Hanya saja, ia tak mengetahui audit apakah menyasar keuangan sekolah atau pribadi Kurniawati.
“Tapi untuk audit itu benar,” ungkap Sahri.
Saat ini, sejumlah guru SMAN 9 Tambun Selatan tengah dipanggil Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah III Jawa Barat untuk dimintai keterangan perihal masalah internal sekolah mereka.
Selain itu, internal sekolah juga tengah membahas pengganti sementara posisi Kurniawati setelah dinonaktifkan Dedi.
“Sedang dibahas di internal,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pelajar kelas X dan XI SMAN 9 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menggelar aksi damai di halaman sekolah mereka pada Selasa 3 Juni 2025.
Mereka menyoroti pemaksaan tanda tangan pengadaan snack yang diduga fiktif.
Selain itu, mereka juga mempermasalahkan praktik dugaan pungutan liar (pungli) berkedok sumbangan seperti pembangunan gedung sekolah hingga pembelian alat pendingin ruangan mushala.