SMAN 9 Tambun Selatan Diwarnai Aksi Siswa Tuntut Transparansi dan Hentikan Pungutan

SMAN 9 Tambun Selatan
Ratusan siswa SMAN 9 Tambun Selatan menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan sekolah mereka pada Selasa (03/6) kemarin
0 Komentar

“Kalau ada yang pingsan atau sakit, PMR harus talangin dulu pakai uang kas. Nanti diganti setengahnya, kadang malah kurang dari itu,” keluh HMA.

Pihak Sekolah Membantah Adanya Pungutan Wajib

Dikonfirmasi terpisah, Humas SMAN 9 Tambun Selatan, Sahri Ramadan, membenarkan adanya sumbangan untuk pembangunan sarana-prasarana dan infaq pendingin ruangan. Namun, ia menegaskan bahwa semua sumbangan bersifat sukarela dan merupakan kesepakatan bersama antara orang tua siswa dan komite sekolah.

“Sumbangan itu berdasarkan kesanggupan orang tua. Tidak ada unsur pemaksaan,” jelas Sahri.

Baca Juga:Dua Pekerja Asal Purwakarta Ditembak Mati KKB Saat Bangun Gereja di PapuaPurwakarta Bakal Jadi Basis Produksi Xpeng X9, Mobil Listrik Asal Tiongkok 

Ia juga mengklarifikasi bahwa pembangunan masjid di sekolah merupakan hibah dari Arab Saudi senilai Rp336 juta. Namun, untuk kebutuhan operasional seperti listrik dan kebersihan, pihak sekolah menginisiasi infak harian secara sukarela.

Terkait permintaan tanda tangan ulang untuk kegiatan yang telah selesai, Sahri menyebut hal itu terjadi karena miskomunikasi. Ia menyatakan bahwa pihak sekolah sudah memiliki dokumen dan laporan realisasi kegiatan, termasuk SPJ kegiatan pesantren Ramadan.

“Kami sedang mengevaluasi dan menjadikan ini sebagai pembelajaran. Kami akan menindaklanjuti aspirasi dari para siswa,” tandasnya. (Iky)

0 Komentar