Pemprov Jabar Dorong Perluasan Digitalisasi dari Sektor UMKM hingga Pertanian

Pemprov Jabar
Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong perluasan digitalisasi di berbagai sektor, tidak hanya pada pelaku UMKM, tetapi juga dalam sektor pertanian. --KBE--
0 Komentar

KARAWANG, KBEonline.id – Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus mendorong perluasan digitalisasi di berbagai sektor, tidak hanya pada pelaku UMKM, tetapi juga dalam sektor pertanian. Upaya ini dilakukan dalam rangka menjaga daya beli dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengendalian inflasi.

Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Pasamoan Agung Strategi Menjaga Daya Beli dan Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Pengendalian Inflasi dan Perluasan Digitalisasi yang digelar di kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karawang, Rabu (11/6/2025). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menyampaikan pentingnya transformasi digital yang menyentuh langsung sektor-sektor vital penopang ekonomi masyarakat.

Baca Juga:Penertiban atau Penggusuran? Ketika Rakyat Jadi Korban Tata KotaPara Penggemar Bersiap! Mariah Carey Resmi Umumkan Gelar Konser di Indonesia 4 Oktober 2025

“Digitalisasi bukan hanya untuk mempercepat proses, tetapi juga sebagai solusi konkret mengendalikan inflasi dan meningkatkan produktivitas,” ujarnya.

Ia mengatakan bahwa dalam perluasan digitalisasi, Pemprov Jabar telah mendorong elektronisasi transaksi bukan hanya di lingkungan pemerintah kabupaten dan kota, tetapi hingga ke tingkat desa.

“Elektronisasi transaksi ini kita dorong sampai ke desa agar pengelolaan anggaran semakin transparan dan efisien,” ucap Herman.

Di sektor pertanian, kata dia, Pemprov Jabar telah mengimplementasikan teknologi Internet of Things (IoT) dalam skema pertanian cerdas atau smart farming. Salah satunya adalah alat penyiram tanaman otomatis yang dapat dikendalikan melalui ponsel pintar.

“Saya lihat langsung di Pangalengan, tanaman sayur bisa disiram secara otomatis, begitu juga saat proses pemupukan,” ujar Herman mencontohkan keberhasilan penerapan teknologi tersebut.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Muhammad Nur, menjelaskan bahwa digitalisasi pertanian ini menggabungkan teknologi ponsel dengan berbagai fitur canggih seperti pengaturan penyiraman, pencahayaan, kamera pengawas nirkabel, serta pengaturan suhu dan kelembapan.

“Dengan teknologi ini, waktu perawatan dapat dihemat dan hasil produksi sayuran meningkat secara signifikan,” ungkap Muhammad Nur.

Baca Juga:Istri dan Anak Syok Berat! Sang Ayah Meninggal Dunia saat mau Diberi Kejutan UltahJelang Piala Dunia Antarklub, Real Madrid dan Man City Bikin Bursa Transfer Spesial

Selain sektor pertanian, digitalisasi juga menyentuh pelaku UMKM di Jawa Barat. Sistem pembayaran digital mulai banyak diadopsi untuk mendukung penjualan serta memperluas akses pasar bagi pelaku usaha lokal.

0 Komentar