KARAWANG, KBEonline.id – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap pesan WhatsApp atau panggilan telepon yang mengatasnamakan pejabat dinas, khususnya Kepala Dinas PRKP Asep Hazar dan Kepala Bidang Perumahan Bogie Satiawiraman.
“Kami minta masyarakat untuk waspada. Jika ada yang mengatasnamakan kami dan meminta uang, itu dipastikan penipuan,” kata Bogie, Jumat, 13/5/2025.
Bogie mengungkapkan pihaknya telah menerima laporan dari masyarakat terkait adanya oknum yang mencatut nama dirinya dan Kepala Dinas Asep Hazar untuk meminta sejumlah uang melalui pesan WhatsApp.
Baca Juga:Semua Pelamar Gugur, Jabatan Strategis di Tirta Bhagasasi Masih KosongDicek Dulu! Inilah 5 Kondisi Utama yang Perlu Diwaspadai untuk Mencegah Terjadinya Rem Motor Mendadak Blong
“Jadi penipu itu memakai display picture WhatsApp dengan foto saya dan Pak Kadis, lalu menghubungi masyarakat dan meminta pinjaman uang untuk pembangunan Rulahu,” ujar Bogie.
Menurutnya, penipuan tersebut dilakukan dengan dalih bahwa Dinas PRKP kekurangan dana untuk pengerjaan program Rumah Layak Huni (Rulahu). “Mereka bilang butuh tambahan dana karena anggaran pembangunan Rulahu kurang. Itu tidak benar,” tegasnya.
Bogie menyebut salah satu korban bahkan diminta mentransfer dana hingga Rp35 juta oleh pelaku penipuan. “Mereka nekat minta sampai Rp35 juta. Ini sangat meresahkan,” tambahnya.
Ia menegaskan bahwa program Rulahu merupakan program bantuan pemerintah yang sepenuhnya gratis dan tidak dipungut biaya apapun dari masyarakat penerima.
“Program Rulahu itu gratis. Tidak ada pungutan dalam bentuk apapun kepada masyarakat. Kalau ada yang minta uang, pasti itu penipuan,” tegas Bogie.
Bogie pun meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada pesan atau panggilan mencurigakan, terlebih jika menyangkut permintaan uang.
“Kami harap masyarakat bisa lebih hati-hati dan langsung mengonfirmasi ke kantor bila menerima pesan mencurigakan,” ujarnya.
Baca Juga:Pengen Anabulmu Panjang Umur? Coba Lakukan Cara Ini!Begini Kronologi Anggota Karang Taruna Tewas Saat Cegah Tawuran di Jatireja Cikarang Timur
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta aparat penegak hukum (APH) untuk menyelidiki kasus ini dan menindak para pelaku penipuan agar tidak semakin merugikan masyarakat. (Siska)