Kenalkan Teknologi AC Ramah Lingkungan, Karawang Siap Jadi Daerah Percontohan!

BLK Disnakertrans Karawang,
Karawang sedang bersiap menjadi daerah percontohan penggunaan teknologi AC inovatif yang bisa menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
0 Komentar

KBEonline.id – Kabupaten Karawang kembali menjadi sorotan sebagai daerah yang dipilih untuk memulai perubahan besar. Kali ini bukan soal industri atau investasi, tapi soal udara sejuk yang lebih hemat listrik dan ramah lingkungan. Ya, Karawang sedang bersiap menjadi daerah percontohan penggunaan teknologi AC inovatif yang bisa menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.

Teknologi ini dikenalkan langsung oleh Profesor Sumeru, seorang akademisi sekaligus penemu sistem split AC hemat energi. Bersama timnya, ia menggelar pelatihan bagi para teknisi dan praktisi pendingin udara di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnakertrans Karawang.

“AC adalah salah satu penyumbang konsumsi listrik terbesar, baik di rumah, kantor, maupun pabrik. Lewat pelatihan ini, kami mengenalkan teknologi split AC yang tidak hanya hemat energi, tapi juga ramah lingkungan,” jelas Prof. Sumeru.

Baca Juga:Unsika Gelar Persiapan Akreditasi Internasional, Optimistis Raih Hasil MaksimalPOBSI Karawang Lepas Atlet Junior U-23 untuk Kejurda Biliar Jabar 2025

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diperkenalkan dengan sistem split AC yang dilengkapi teknologi inverter dan refrigeran baru yang lebih bersih. Menurut Prof. Sumeru, AC jenis ini mampu menghemat penggunaan listrik hingga 30 persen dan mengurangi gas buang yang merusak lapisan ozon.

“Saat ini kita masih banyak pakai AC konvensional yang boros listrik dan pakai bahan pendingin yang kurang ramah lingkungan. Padahal ada teknologi baru yang sudah terbukti lebih hemat dan aman untuk bumi,” ujarnya.

Teknologi tersebut juga sudah diuji dan dikembangkan melalui penelitian panjang di kampus. Kini saatnya diterapkan di masyarakat, dimulai dari Karawang.

Bagi Prof. Sumeru, langkah ini hanyalah awal dari perubahan besar. Ia ingin agar teknologi yang ia kembangkan tidak hanya berhenti di ruang laboratorium, tapi benar-benar digunakan masyarakat.

“Kalau kita bisa hemat listrik dari AC, artinya kita juga bisa mengurangi beban listrik nasional, bahkan mengurangi emisi karbon yang merusak iklim,” tegasnya.

Disisi lain, Kepala BLK Disnakertrans Karawang, Agung Jauhari menilai pelatihan ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga membuka peluang keterampilan baru bagi para pencari kerja dan teknisi lokal.

“Karawang ini kota industri, kebutuhan akan AC sangat besar. Kalau kita bisa mulai dari sini, dampaknya bukan hanya hemat biaya, tapi juga bantu selamatkan lingkungan,” kata Agung.

0 Komentar