Ada Apa dengan Karawang? IGD RSUD Karawang Overloud, Pasien Baru Diimbau Rujukan Lewat SPGDT

UGD RSUD karawang
Kondisi Ruang UGD RSUD Karawang
0 Komentar

KBEonline.id – Dalam beberapa bulan terakhir, lonjakan pasien di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang terus terjadi.

Kondisi ini membuat kapasitas ruang IGD yang tersedia menjadi penuh setiap harinya. Bahkan, jumlah pasien yang datang sering kali melebihi kapasitas tempat tidur yang tersedia.

Humas RSUD Karawang, Luthfi, mengungkapkan bahwa IGD RSUD Karawang saat ini memiliki kapasitas 30 tempat tidur.

Baca Juga:Ubur-Ubur yang Bisa Hidup Selamanya, Gak Percaya? Simak Ceritanya!Didatangi KDM, Tinggal 7 Tahun di Tanah PJT Suryadi Bertahan di Puing Bangli yang Digusur

Namun, hampir setiap hari jumlah pasien yang ditangani mencapai lebih dari 40 orang.

“Setiap hari IGD selalu penuh, bahkan bisa overload hingga 45 pasien. Karena keterbatasan bed, kami terpaksa menggunakan blankar dari ambulans untuk sementara,” kata Luthfi.

Pasien yang datang ke IGD pun berasal dari berbagai kalangan usia, baik anak-anak maupun orang dewasa.

Berdasarkan pengamatan pihak rumah sakit, jumlah pasien dari segi usia terbilang seimbang. Sementara itu, mayoritas pasien yang datang umumnya dalam kondisi demam tinggi dan telah mengalami sakit selama lebih dari tiga hari.

“Untuk jenis penyakitnya beragam, tetapi sebagian besar datang dalam kondisi demam tinggi, biasanya setelah tiga hari tidak membaik baru datang ke IGD,” jelas Luthfi.

Ia menambahkan bahwa hampir semua pasien yang datang menggunakan fasilitas BPJS Kesehatan. Bahkan, sekitar 99 persen pasien yang berobat di IGD merupakan peserta BPJS.

Bagi masyarakat Karawang yang belum memiliki BPJS, pihak RSUD juga memfasilitasi pendaftaran melalui program Universal Health Coverage (UHC) bagi warga yang sudah berdomisili minimal satu tahun.

Baca Juga:Berharap Lancar, Pembukaan Putaran Balik Lemahabang Malah Membuat Kemacetan Parah, Warga Minta Evaluasi2 Bocah Korban Tenggelam di Irigasi Ciampel Ditemukan Meninggal, Pencarian Resmi Ditutup

“Kami bantu proses pengajuan UHC untuk warga Karawang agar tetap bisa mendapatkan layanan kesehatan,” imbuhnya.

Melihat tingginya jumlah pasien yang datang, RSUD Karawang mengimbau agar rujukan dari rumah sakit lain tidak dilakukan sembarangan atau ‘rujuk lepas’.

Setiap rujukan harus melalui aplikasi SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu) agar ketersediaan ruang dan perawatan pasien bisa dipastikan terlebih dahulu.

“Jangan sampai ada rujukan tanpa koordinasi, karena bisa menyebabkan pasien terlantar di IGD,” tegas Luthfi.

Luthfi juga meminta masyarakat yang datang langsung ke IGD tanpa ambulans agar dapat bersabar jika kondisi IGD sedang penuh.

0 Komentar