KBEonline.id – Polisi berhasil menangkap lima pelaku sindikat ganjal ATM yang telah beraksi di puluhan lokasi di Pulau Jawa. Kelimanya diamankan di wilayah Madiun, Sabtu (21/6).
Tiga dari lima pelaku yang ditangkap terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan karena melawan.
Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu mengatakan pengungkapan kasus itu bermula dari laporan seorang warga bernama Mimin Indah Rindayani (51) warga GKB, Kecamatan Manyar, Gresik pada Senin (25/5).
Baca Juga:Menangkal Radikal Bebas, Inilah 6 Manfaat Mengonsumsi Buah Stroberi Secara RutinTayang Malam Ini di Bioskop Trans TV, Berikut Sinopsis Lengkap Film The 355
Kejadian bermula saat korban hendak melakukan setor tunai di ATM BCA yang berada dalam gerai minimarket di Jalan Jawa, Perum GKB.
Namun, kartu ATM miliknya tak bisa dimasukkan ke mesin. Di saat bersamaan, datang seorang pria tak dikenal yang berpura-pura hendak membantu.
“Pelaku menyarankan korban menempelkan kartu ke alat top up. Setelah itu, kartu korban diganti dengan kartu palsu yang sudah mereka siapkan sebelumnya,” ujar Rovan, Senin (23/6).
Korban yang merasa janggal langsung menuju kantor cabang BCA di Jalan Kalimantan, Sukomulyo, untuk mengecek saldo.
Betapa terkejutnya dia saat mengetahui dana senilai Rp145 juta di rekeningnya telah raib. Kasus ini pun segera dilaporkan ke polisi.
Penelusuran oleh tim Sat Reskrim mengarah pada sindikat yang dipimpin pelaku berinisial D (49) warga Ciamis, Jawa Barat. Keempat pelaku lainnya ialah YS (34) dan GS (32) dari Lampung Utara, BHDS (29) asal Banyumas, dan BR (34) dari Tulang Bawang Barat.
Kelima pelaku ditangkap saat berada di wilayah Madiun, Sabtu (21/6). Dari hasil penyelidikan, mereka diketahui telah menjalankan aksi serupa di 48 lokasi berbeda yang tersebar di Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.
Baca Juga:Sinopsis Lengkap Film Ambulance, Bioskop Trans TV 24 Juni 2025: Aksi Perampokan Bank oleh Dua BersaudaraPrakiraan Cuaca Jawa Barat, Selasa 24 Juni 2025: Sebagian Berawan dan 2 Wilayah Ini Kemungkinan Hujan RIngan!
“Tiga dari lima pelaku terpaksa kami tindak secara tegas dan terukur karena mencoba kabur serta melawan saat diamankan,” ungkap Rovan. Modus operandi yang digunakan terbilang licik.
Para pelaku terlebih dulu menyisipkan tusuk gigi ke dalam mulut mesin ATM agar kartu tak bisa masuk. Saat korban panik, salah satu pelaku berpura-pura menolong sambil menukar kartu asli dengan kartu palsu, sedangkan pelaku lain mengamati dan menghafal PIN korban dari belakang.