Director Final Fantasy Tactics: Pesan Politik di Game Ini Masih Relevan hingga Sekarang

FFT
Final Fantasy tactics
0 Komentar

Yasumi Matsuno mengungkap bahwa latar belakang dari cerita Final Fantasy Tactics banyak dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Jepang pada awal hingga pertengahan 1990-an. Saat itu, Jepang sedang berada dalam masa krisis ekonomi yang berat—banyak perusahaan gulung tikar, pengangguran meningkat, dan masyarakat kehilangan rasa aman terhadap masa depan mereka.

  • “Saat saya menulis cerita FFT, Jepang sedang mengalami masa-masa sulit. Banyak orang kehilangan pekerjaan, perusahaan bangkrut, dan kondisi politik pun tidak stabil,” ujar Matsuno.

Dengan pengalaman tersebut, ia ingin membuat game yang tidak hanya menghibur, tapi juga menggugah kesadaran pemain tentang realitas sosial, lewat medium narasi yang kuat dan penuh makna.

Tak banyak yang tahu bahwa Yasumi Matsuno dulunya adalah seorang jurnalis ekonomi, sebelum akhirnya terjun ke industri video game. Pengalamannya sebagai jurnalis memberinya sudut pandang kritis terhadap dunia nyata—yang kemudian dituangkan ke dalam kisah Final Fantasy Tactics.

Baca Juga:15 Game Simulasi Kerja Paling Realistis, Serasa Jadi Profesional Beneran!Capcom Spotlight Juni 2025: Intip Sedikit Gameplay Resident Evil Requiem

Cerita dalam game ini banyak menampilkan konflik antar kelas sosial, manipulasi politik, perang saudara, hingga pengkhianatan kekuasaan. Dialog-dialognya tajam dan menggambarkan kesenjangan antara bangsawan dan rakyat biasa, serta bagaimana kekuasaan bisa merusak moral dan keadilan.

  • “Saya ingin pemain merenung, bahwa apa yang mereka lihat di dunia fiksi juga bisa terjadi di dunia nyata. Dan sayangnya, sebagian besar dari itu masih terjadi sampai sekarang,” jelas Matsuno.

“Ternyata Dunia Tidak Berubah Sama Sekali,” Kata Director Final Fantasy Tactics Soal Pesan Politik GamenyaDalam lanjutan wawancaranya dengan Denfaminicogamer, Yasumi Matsuno—sutradara dan penulis skenario Final Fantasy Tactics—menyampaikan pandangan jujur dan cukup pahit tentang dunia saat ini. Meski gamenya dirilis hampir tiga dekade lalu dan sarat dengan pesan sosial-politik, Matsuno mengaku bahwa dunia justru tidak banyak berubah, bahkan mungkin lebih buruk.

  • “Dulu saya berharap sesuatu bisa berubah menjadi lebih baik. Tapi kenyataannya, dunia tidak berubah sama sekali. Mungkin era 1990-an justru terasa lebih stabil dibanding sekarang,” ujar Matsuno.
0 Komentar