kbeonline.id – Musim baru Liga 1 2025-2026 membawa angin segar, terutama dari sisi kepelatihan. Jika sebelumnya dominasi pelatih Amerika Latin begitu terasa, kali ini sorotan mengarah ke pelatih asal Belanda yang mulai mendominasi daftar arsitek klub-klub peserta kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Dari 17 tim yang sudah menentukan pelatih kepala, empat di antaranya kini dikomandoi pelatih asal Belanda. Mereka adalah:
- Johnny Jansen – Bali United,
- Jan Olde Riekerink – Dewa United
- Peter de Roo – Persis Solo
- Jean-Paul van Gastel – PSIM Yogyakarta
Khusus Malut United, hingga akhir Juni 2025 belum mengumumkan pelatih baru setelah menyudahi kerja sama dengan Imran Nahumarury. Selebihnya, seluruh pelatih Liga 1 musim ini berasal dari luar negeri—suatu fakta menarik yang menegaskan bahwa klub-klub Indonesia kini sangat serius dalam memilih nakhoda tim.
Baca Juga:Teka-Teki Terjawab! Ini Keputusan Persija soal Masa Depan Ryo MatsumuraAmunisi Anyar! Nermin Haljeta Resmi Perkuat PSIM Jogja Musim Ini
Dari Patrick Kluivert hingga Lapangan Hijau
Tren ini tak lepas dari efek domino kehadiran Patrick Kluivert yang kini menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI sejak Januari 2025. Nama besar eks bintang Barcelona dan Timnas Belanda ini membawa pengaruh besar, baik dalam sistem pengembangan pemain maupun dalam pemilihan pelatih yang memiliki filosofi permainan modern ala sepak bola Belanda.
Jan Olde Riekerink – Si Pengukir Prestasi
Jan Olde Riekerink menjadi pelatih Belanda pertama yang mencetak sukses nyata di Liga 1. Musim lalu, ia berhasil membawa Dewa United finish sebagai runner-up Liga 1 2024/2025—prestasi terbaik sepanjang sejarah klub berjuluk Banten Warriors itu.
Keberhasilannya memberi dorongan positif bagi klub lain untuk mencari pelatih dari negeri yang terkenal dengan total football.
Johnny Jansen – Dari Eredivisie ke Pulau Dewata
Bali United bergerak cepat dengan menunjuk Johnny Jansen sebagai arsitek baru. Ia bukan sosok asing di sepak bola Belanda. Terakhir, ia menangani PEC Zwolle di Eredivisie dan membawa tim itu finis di posisi ke-10 musim lalu. Sebelumnya, ia juga pernah membesut SC Heerenveen selama tiga musim.
Pengalamannya di Eropa diharapkan bisa membangkitkan kembali performa Bali United yang musim lalu terperosok ke peringkat delapan klasemen akhir.