Peter de Roo – Strategis dan Visioner
Persis Solo memilih Peter de Roo, sosok yang punya reputasi kuat dalam pengembangan sistem sepak bola. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Teknik SC Cambuur dan Timnas Malaysia, serta melatih Balestier Khalsa di Singapura hingga membawa klub itu finis di peringkat kedelapan.
Kehadiran De Roo diyakini akan membawa pendekatan sepak bola yang lebih terstruktur dan terencana bagi Laskar Sambernyawa.
Jean-Paul van Gastel – Ambisi PSIM Promosi
Tim promosi PSIM Yogyakarta tak mau sekadar numpang lewat di Liga 1. Mereka menunjuk Jean-Paul van Gastel, pelatih yang punya pengalaman sebagai asisten Ronald Koeman dan Giovanni van Bronckhorst. Ia juga pernah mengantarkan NAC Breda promosi ke Eredivisie.
Baca Juga:Teka-Teki Terjawab! Ini Keputusan Persija soal Masa Depan Ryo MatsumuraAmunisi Anyar! Nermin Haljeta Resmi Perkuat PSIM Jogja Musim Ini
Langkah ini menegaskan bahwa PSIM punya ambisi besar untuk langsung kompetitif dan tidak hanya bertahan di papan bawah.
Peta Pelatih Liga 1: Multinasional dan Modern
Secara keseluruhan, komposisi pelatih Liga 1 2025/2026 memperlihatkan beragam latar belakang:
- Belanda: 4
- Brasil: 3 (Arema FC, Borneo FC, Persija Jakarta)
- Portugal: 3 (Persijap Jepara, PSM Makassar, Semen Padang)
- Spanyol: 2 (Persebaya Surabaya, Persita Tangerang)
- Argentina: 2 (Madura United, PSBS Biak)
- Kroasia: 1 (Persib Bandung)
- Malaysia: 1 (Persik Kediri)
- Irlandia Utara: 1 (Bhayangkara FC)
Hampir seluruh pelatih adalah wajah baru di Liga 1, menandakan bahwa klub-klub Indonesia makin terbuka pada ide-ide segar dan metode pelatihan modern dari berbagai penjuru dunia.
Kompetisi Liga 1 akan dimulai pada 1 Agustus 2025. Sorotan besar akan tertuju pada bagaimana para pelatih asal Belanda beradaptasi dan berprestasi di tengah kompetisi yang semakin ketat.
Apakah mereka mampu mengulang sukses Riekerink di Dewa United? Atau justru akan muncul kejutan dari pelatih lain?
Kita nantikan bagaimana sepak bola Belanda memberi warna baru di Liga Indonesia musim ini.