Jepang Punya Lebih Banyak Hewan Peliharaan daripada Anak-anak, Kenapa Bisa Begitu?

Di Jepang jumlah hewan peliharaan lebih banyak daripada jumlah anak-anak.
Di Jepang jumlah hewan peliharaan ternyata lebih banyak daripada jumlah anak-anak. (Berita Tokoh)
0 Komentar

KBEonline.id – Di Jepang sekarang ini, ada hal unik yang bikin banyak orang penasaran.

Jumlah hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing, ternyata lebih banyak daripada jumlah anak-anak di bawah usia 15 tahun!

Data terbaru menyebutkan ada sekitar 15,9 juta hewan peliharaan, sementara anak-anak cuma sekitar 13,7 juta.

Baca Juga:Abaikan Pemkab Bekasi, PT Yamaha Music Tak Taat Anjuran PHK, Disnaker: Sudah Kita Sarankan Pekerjakan KembaliDanau MM2100 Cikarang Kembali Makan Tumbal, Tiga Pemancing Terseret Arus Dua Menjnggal

Ini bukan cuma angka biasa, tapi tanda kalau masyarakat Jepang sedang mengalami perubahan besar.

Jumlah anak-anak di Jepang memang terus menurun selama puluhan tahun terakhir.

Sejak tahun 1975, jumlah anak di bawah 15 tahun terus berkurang, dan sekarang sudah mencapai titik terendah.

Sementara itu, jumlah orang tua atau lansia justru semakin banyak, hampir 30 persen dari seluruh penduduk Jepang berusia di atas 65 tahun.

Kenapa bisa begitu? Banyak pasangan muda di Jepang memilih untuk menunda punya anak atau bahkan tidak ingin punya anak sama sekali.

Alasan utamanya karena biaya hidup yang mahal, pekerjaan yang menyita waktu, dan tekanan sosial yang masih kuat soal peran laki-laki dan perempuan.

Karena itu, mereka lebih memilih memelihara hewan peliharaan sebagai teman dan pengganti keluarga.

Hewan peliharaan di Jepang sekarang dianggap seperti anggota keluarga sendiri.

Baca Juga:Semangat Juang Tak Pernah Padam, PP Polri Karawang Peringati HUT ke-26 dengan Penuh Syukur dan Kebersamaan669 PNS dan PPPK di Karawang Pensiun Tahun 2025, Gaji Pensiunan Cair 1 Juli

Pasar untuk produk dan layanan hewan peliharaan juga makin besar dan berkembang pesat.

Mulai dari makanan mewah, spa khusus hewan, sampai kereta dorong dengan hiasan kristal ada untuk memanjakan hewan-hewan ini.

Fenomena ini juga menunjukkan kalau pandangan orang Jepang tentang keluarga dan kebahagiaan berubah.

Banyak yang merasa lebih nyaman dan bahagia punya hewan peliharaan dibanding harus menghadapi tekanan sosial yang rumit.

Ternyata, jumlah anak-anak juga berbeda-beda di tiap daerah di Jepang.

Misalnya, di Okinawa persentase anak-anak masih cukup tinggi sekitar 15,8 persen, tapi di daerah seperti Akita dan Hokkaidō malah sangat rendah, kurang dari 10 persen.

Masalah ini jadi tantangan besar buat Jepang, terutama soal tenaga kerja dan bagaimana merawat populasi lansia yang terus bertambah.

Pemerintah Jepang pun terus berusaha mencari solusi, mulai dari memberikan insentif untuk keluarga muda sampai dukungan lain supaya angka kelahiran naik.

0 Komentar