KBEonline.id — Kasus HIV di Kabupaten Karawang mengalami peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025. Hingga Mei lalu, tercatat lebih dari 500 kasus baru ditemukan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Karawang, Yayuk Sri Rahayu, mengungkapkan bahwa kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) menjadi populasi paling tinggi dalam penyebaran HIV di wilayah ini.
“Data kami menunjukkan peningkatan kasus HIV cukup tajam. Sampai bulan Mei 2025, sudah lebih dari 500 kasus HIV baru ditemukan. Tahun sebelumnya angka penemuan suspek mencapai 113 persen, dan sekarang di Mei sudah 53 persen. Artinya, kasus ini terus bertambah dan harus diwaspadai,” ujar Yayuk saat ditemui di kantornya.
Baca Juga:Saat Ini Jateng Jadi Daerah yang Paling Manarik untuk Tempat Investasi, Simak Alasan Gubernur LuthfiMerajut Tenang di Tengah Kebisingan, Kerajinan Tangan sebagai Terapi Mental dan Emosional
Penyakit HIV dan Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti sifilis menjadi salah satu fokus utama penanggulangan Dinkes Karawang.
Sifilis sendiri, kata Yayuk, ditularkan melalui hubungan seksual dan berisiko tinggi menyebar apabila tidak segera ditangani.
“Kalau ada yang terinfeksi dan tetap berhubungan seksual tanpa pengobatan, maka penularannya sangat mungkin terjadi,” jelasnya.
Dinas Kesehatan Karawang telah melakukan berbagai upaya promotif dan preventif. Mulai dari edukasi langsung ke masyarakat melalui puskesmas, rumah sakit, serta melalui media, hingga kerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
Selain itu, fasilitas kesehatan terus ditingkatkan agar mampu melakukan deteksi dan penanganan dini.
“Saat ini sudah ada 26 rumah sakit yang mampu melakukan tes HIV dan sifilis, serta 50 puskesmas yang dapat melayani populasi berisiko. Untuk pengobatannya, kami punya 21 fasilitas kesehatan yang bisa memberikan layanan PDP (Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan), terdiri dari 18 puskesmas dan 3 rumah sakit,” ungkap Yayuk.
Pelatihan tenaga kesehatan juga terus digencarkan. Tahun ini, 30 puskesmas diberi pelatihan dalam dua angkatan. Satu puskesmas terdiri dari lima orang tim, mencakup dokter, bidan, tenaga farmasi, laboratorium, dan bagian pencatatan pelaporan.
Baca Juga:Mau Karaoke Seru dan Nyaman di Karawang? Coba Inul Vizta Festive Walk, Tempatnya Asik Banget!Hayu Ach Ikuti Serunya Main dan Belajar di Kidsandplay Festive Walk Karawang, Tempat Favorit Anak-anak
“Target kami semua puskesmas bisa memberikan layanan pengobatan HIV,” tambahnya.
Populasi kunci yang menjadi kelompok berisiko tinggi antara lain LSL, waria, pekerja seks, warga binaan lembaga pemasyarakatan, pengguna narkoba suntik (penasun), serta ibu hamil.