“Pak Bupati sudah buat instruksi jelas. Sekolah tidak boleh arahkan siswa baru beli LKS atau hal-hal lain yang memberatkan,” katanya.
Menutup pernyataannya, Asep menyampaikan bahwa sistem SPMB saat ini sudah baik dan transparan, namun kelemahan utama ada pada waktu dan kualitas sosialisasi.
“Sistem ini bagus. Hanya saja waktunya terlalu sempit. Harusnya dari April sudah dimulai sosialisasi agar siswa dan orang tua bisa lebih siap. Keterlibatan kepala desa juga penting untuk menjelaskan pilihan jalur anak. Jadi masyarakat tidak bingung,” pungkasnya.